Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk memberi perhatian pada pembukaan lapangan kerja dalam progam pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19.

Hal ini ia katakan dalam pembukaan rapat terbatas mengenai laporan kinerja Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihat Ekonomi Nasional di Istana Negara.

"Yang terkait dengan pemulihan ekonomi, saya minta agar yang berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja itu menjadi perhatian," kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 23 November.

Jokowi meminta Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga dengan mendorong usaha kecil, mikro, menengah, dan besar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, realisasi anggaran beberapa program pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 telah bejalan baik.

Misalnya, bantuan bersubsidi gaji mencapai 82 persen, lalu bantuan presiden produktif untuk pemberian modal kerja kepada usaha mikro sudah mencapai 79 persen.

"Ini terus didorong agar bisa membantu meningkatkan daya beli masyarakat," ungkap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menilai saat ini penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi yang terkena dampak pandemi telah berangsur baik.

Jokowi menuturkan, data perkembangan COVID-19 per 22 November menunjukkan bahwa rata-rata kasus aktif COVID-19 di Indonesia sebesar ini 12,78 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus dunia, yaitu sebesar 28,41 persen. 

Selain itu, rata-rata tresn kesembuhan COVID-19 juga membaik, Dengan capaian saat ini sebesar 84,03 persen. Hal ini juga lebih baik dari angka kesembuhan dunia yang mencapai 69,20 persen.

Pada pemulihan ekonomi, Jokowi menyebut tren kondisi perekonomian di kuartal kedua sebesar minus 5,32. Lalu, ekonomi mulai membaik di kuartal ketiga dengan minus 3,49.

"Dengan capaian seperti itu, saya minta Komite, Satgas, dan para gubernur untuk tetap waspada pada strategi rem dan gas, itu betul-betul diatur. Jangan sampai kendor dan juga memunculkan resiko, memunculkan gelombang yang kedua ini, yang bisa membuat kita mundur lagi," jelasnya.