Begini Ungkapan Penolakan Brigadir J Lewat Tangan Sesaat Sebelum Ditembak Mati Saat Rekonstruksi
Rekonstruksi di rumah singgah Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta pada Selasa 30 Agustus. (Tangkapan layar Polri TV Radio)

Bagikan:

JAKARTA - Para tersangka pembunuhan berencana Yosua Hutabarat atau Brigadir J menjalani rekonstruksi di rumah singgah Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Selasa 30 Agustus.

Rumah singgah itu merupakan tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Brigadir J. Di ruang tengahnya, Brigadir J lewat ungkapan tangan sempat memohon untuk tidak ditembak.

Lewat tayangan rekonstruksi YouTube Polri TV Radio, Brigadir J yang ditukar dengan peran pengganti terlihat mengalami ancaman pembunuhan.

Pistol ditodongkan ke arahnya. Perlahan Brigadir J mundur sedikit demi sedikit sembari meminta agar tidak ditembak lewat ungkapan tangan.

Namun, Brigadir J akhirnya terkapar telungkup di lantai dekat tangga menuju tingkat dua rumah.

Brigadir J (baju putih) ditukar peran pengganti ditodong pistol saat rekonstruksi di ruang tengah rumah singgah Ferdy Sambo. (Tangkapan layar Polri TV Radio)

Dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J ini, dua skenario reka adegan pembunuhanan Brigadir J diperagakan. Dua skenario berdasarkan pengakuan Ferdy Sambo dan Bharada E.

Ferdy Sambo diketahui sempat memberikan pernyataan memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J. Namun Bharada E mengaku eksekusi tembakan untuk mengakhiri nyawa Brigadi J dilakukan oleh Ferdy Sambo.

Secara keseluruhan, terdapat 78 adegan dalam rekonstruksi yang dijalani kelima tersangka dalam kasus ini pada Selasa 30 Agustus. Adapun kelima tersangka adalah Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuat Maruf, Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.