JAKARTA - Rekonstruksi penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo masih berlangsung hingga pukul 16.37 WIB, Selasa, 30 Agustus. Momen krusial yang ditampilkan salah satunya di ruangan tengah rumah dinas tempat Brigadir J ditembak hingga tewas.
Dalam rekonstruksi di ruangan tengah, terlihat Bharada E dan Ferdy Sambo berhadap-hadapan dengan Brigadir J. Saat itu, Bharada E tengah memegang senjata api sedangkan Brigadir J dalam posisi setengah jongkok seperti posisi mohon ampun.
Brigadir J sampai terpojok di bawah tangga rumah ruangan tengah. Door, tembakan dilepaskan oleh Bharada E dan membuat tubuh Brigadir J jatuh di samping tangga dengan posisi tersungkur. Saat reka adegan ini, baik Bharada E dan Brigadir J menggunakan peran pengganti.
Melihat Brigadir J sudah tersungkur, Ferdy sambo kemudian menghampiri tubuh korban seperti memeriksa keadaannya. Melihat-lihat jenazah Brigadir J, Ferdy Sambo kemudian mengambil senjata api milik Brigadir J dan melepaskan tembakan ke arah dinding tangga menuju lantai dua rumah.
Setelah itu Ferdy Sambo duduk berjongkok disekitar tubuh Brigadir J. Ferdy Sambo lantas melepaskan lagi tembakan ke arah dinding, bersebrangan dengan arah tangga menuju lantai dua.
Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J ternyata berlangsung di tiga lokasi. Total, ada 78 adegan yang bakal direka ulang oleh para tersangka, termasuk Irjen Ferdy Sambo.
"Kegiatan yang direka ulang meliputi peristiwa yang terjadi di rumah Magelang, rumah Saguling dan rumah Duren Tiga meliputi 78 Adegan," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kepada VOI, Selasa, 30 Agustus.
Jenderal bintang satu ini pun menyebut untuk rekonstruksi di rumah Ferdy Sambo yang berada di Magelang akan mempergakan 16 adegan. Reka ulang itu berkaitan dengan peristiwa sebelum terjadinya pembunuhan Brigadir J.
BACA JUGA:
"Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan meliputi peristiwa pada tanggal 4, 7 dan 8 Juli 2022," ungkapnya.
Kemudian, untuk reka adegan di rumah pribadi Sambo yang berada di Saguling sebanyak 35 adegan. Puluhan adegan itu meliputi peristiwa paska pembunuhan Brigadir J.