5 Detik di Sela-sela Rekonstruksi Pembuhunan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Rangkul dan Cium Kening Istrinya Putri Candrawathi
Irjen Ferdy Sambo dan Istrinya Putri saat rekonstruksi di Rumah Pribadi Saguling (Tangkapan Layar Polri TV)

Bagikan:

JAKARTA - Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi sempat duduk bersama di sebuah sofa di lantai tiga rumah pribadi kawasan Saguling, Jakarta Selatan. Hal itu terungkap dalam rekonstruksi perkara yang berlangsung pada Selasa, 30 Agustus. 

Tampak Putri duduk di sebelah kiri, sedangkan Ferdy Sambo duduk sebelah kanan. Ada adegan saat Putri tertunduk dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh Ferdy Sambo. Tidak dijelaskan apa yang dibicarakan oleh Putri dan Ferdy Sambo ini. 

Selang beberapa detik, Ferdy kemudian mengambil Handy Talkie (HT) berwarna hitam dengan tangan kanannya. HT ini biasa digunakan Ferdy untuk berkoordinasi dengan para ajudannya.

Usai berbicara dengan orang diujung HT, Ferdy Sambo kemudian melihat sang istri yang duduk di sebelahnya. Wajah Putri tertunduk dengan tangan mengusap air mata. Secara spontan, Ferdy Sambo kemudian merangkul sang istri, mendaratkan ciuman ke kening sang istri, 5 detik lamanya.

Sebelumnya diberitakan, rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J ternyata berlangsung di tiga lokasi. Total, ada 78 adegan yang bakal direka ulang oleh para tersangka, termasuk Irjen Ferdy Sambo.

"Kegiatan yang direka ulang meliputi peristiwa yang terjadi di rumah Magelang, rumah Saguling dan rumah Duren Tiga meliputi 78 Adegan," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kepada VOI, Selasa, 30 Agustus.

Jenderal bintang satu ini pun menyebut untuk rekonstruksi di rumah Ferdy Sambo yang berada di Magelang akan mempergakan 16 adegan.

 

Reka ulang itu berkaitan dengan peristiwa sebelum terjadinya pembunuhan Brigadir J. "Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan meliputi peristiwa pada tanggal 4, 7 dan 8 Juli 2022," ungkapnya.

Kemudian, untuk reka adegan di rumah pribadi Sambo yang berada di Saguling sebanyak 35 adegan. Puluhan adegan itu meliputi peristiwa paska pembunuhan Brigadir J.