10 Hari Berlalu, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Mayat dengan Kaki Terikat Dalam Boks di Kali Bayur Kota Tangerang
Kapolres Metro Tangerang, Kombes Zain Dwi Nugroho (VOI/Dok.Polisi)

Bagikan:

TANGERANG - Satu pekan lebih mayat yang ditemukan di dalam boks kontainer plastik di Kali Bayur, Kota Tangerang belum terungkap identitasnya.

Kapolres Metro Tangerang, Kombes Zain Dwi Nugroho mengakui pihaknya terkendala soal tidak adanya ciri-ciri khusus yang ada pada tubuh korban.

Diketahui mayat laki-laki ditemukan mengapung di dalam boks dengan kaki terikat di Kali Bayur, Kota Tangerang, Jumat, 19 Agustus lalu. 

"Identitasnya belum dapat sampai sekarang nih. (Soalnya) dari ciri-ciri, maupun aksesoris tidak ada yang identik," kata Zain saat dikonfirimasi, Senin, 29 Agustus.

Zain menduga mayat itu merupakan korban pembunuhan yang dibuang oleh pelaku. Menurutnya jenazah itu terbawa arus hingga akhirnya ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

"Mungkin dibuang kali bayur itu, dibuang disitu," katanya.

Ia meminta waktu dan memohon doanya, agar pihaknya dapat mencari identitas korban dan pelaku. 

"Perlu waktu biar bisa cepat keungkap. Mohon doannya agar cepat ketangkap," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di dalam boks dengan kaki terikat di Kali Bayur, Kota Tangerang. Polisi menduga mayat laki-laki itu korban pembunuhan.

Kapolres Metro Tangerang, Kombes Zain Dwi Nugroho membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 19 Agustus, sekiranya pagi hari.

"Benar, namun dalam boks plastik mengambang kaki terikat, dugaan arah kekerasan. Belum tau sajam (senjata tajam) atau tumpul," kata Zain saat dikonfirmasi, Jumat, 19 Agustus.

Kejadian bermula saat ada warga yang melintas di tempat kejadian perkara. Warga curiga melihat ada boks kontainer plastik yang isinya seperti kaki manusia. Saat diperiksa ternyata memang benar mayat.

Lebih lanjut, warga melaporkan kepada pihak kepolisian. Kini korban telah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang, guna dilakukan proses otopsi.

"Sudah dikirim RSUD Kabupaten Tangerang. (Kini-red) sedang identifikasi dan sudah akan kita lakukan otopsi untuk penyebab kematiannya," tutupnya.