Bagikan:

MAKASSAR - Baliho Rizieq Shihab juga dicopot di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tapi baliho dicopot Satpol PP bukan pasukan TNI.

Kasatpol PP Kota Makassar Iman Hud mengatakan penurunan baliho Rizieq Shihab dilakukan untuk memastikan kondisi keamanan kota. Satpol PP menyebut pihaknya ikut menghindari adu domba antara Pemkot dan FPI. 

"Ini yang kita jaga di Makassar, Makassar sudah kondusif. FPI juga tidak ada masalah di Makassar, hubungan kita baik bahkan teman-teman FPI, Polri/TNI kita kawal. Kita tidak ingin terjadi sesuatu, keharmonisan ini yang kita mau jaga. Jangan sampai baliho habib dicederai oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Kasatpol PP Makassar Iman Hud, dihubungi VOI, Minggu, 22 November.

Baliho yang diturunkan tersebut disimpan dengan baik dan diserahkan ke Pemerintah Kecamatan. 

"Sekali lagi saya sangat mengapresiasi dan sangat menghormati teman -eman FPI, khususnya di Kecamatan Mamajang yang dengan persuasif camatnya menyampaikan itu mereka rela untuk menurunkan itu dan kami menyimpan dengan apik itu baliho, kita menghormati ulama," jelasnya.

Iman Hud menyebut Satpol PP sudah melakukan pendekatan dengan persuasif baliho Rizieq Shihab. Yang pasti kata Iman Hud, keharmonisan harus tetap dijaga.

"Jadi poinnya bukan kita benci kita menghindari, jangan sampai disoroti lagi masalah izinnya. Kita komunikasikan dengan baik dan kita salut teman-teman FPI kota Makassar menyampaikan pesan-pesan yang santun kepada kami," ujarnya.

Pencopotan baliho Rizieq juga dilakukan di sejumlah titik di Kecamatan Bontoala Makassar. Pencopotan baliho Rizieq disebut Satpol PP dikoordinasikan terlebih dulu kepada pemasangnya.

"Semua titik itu memulai dengan melakukan kordinasi, izin dulu kepada pemasang baliho. Makanya, ada beberapa baliho kita tunggu, misalnya di Kecamatan Panakkukang, kita menunggu lurahnya, camatnya, menyampaikan secara persuasif ke FPI di masing-masing kecamatan," sambung Iman Hud.