Godok Raperda Pondok Pesantren, Ganjar Pranowo Dinilai Peduli Santri dan Ulama
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (dok. Humas Pemprov Jateng)

Bagikan:

JATENG - Gubernur Ganjar Pranowo dan DPRD Jawa Tengah (Jateng) masih menggodok rancangan peraturan daerah (raperda) tentang Pondok Pesantren. Relawan Santri Dukung Ganjar (SDG) menilai hal itu bukti Ganjar peduli kepada santri dan ulama.

"Ganjar begitu memerhatikan pesantren dengan raperda tentang fasilitasi dan sinergitas penyelenggaraan pondok pesantren, agar para santri nanti bisa lebih berkualitas dan berdaya saing menghadapi dunia luar," kata Koordinator Wilayah SDG Yogyakarta Ijtihadul Umam dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Minggu 28 Agustus.

Menurut dia, Ganjar dikenal begitu mendukung moderasi beragama dan memerhatikan kualitas pendidikan pesantren.

Dalam memimpin, kata dia, Ganjar selalu merangkul kalangan pesantren, mulai dari santri hingga para ulama.

Bahkan, lanjut dia, kepedulian Ganjar kepada pendidikan pesantren sangat menonjol dengan langkah konkret dalam memperjuangkan penyusunan raperda tersebut.

Melihat kepedulian itu, Umam menyebutkan ratusan santri, ulama, dan masyarakat Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan dukungan pada gerakan "Ganjar Presiden 2024". Dukungan ini dideklarasikan dalam acara "Gebyar Sholawat dan Doa Bersama" yang diinisiasi relawan SDG.

"Gebyar Sholawat merupakan ikhtiar akhirat, karena ikhtiar duniawi kita mengadakan agenda-agenda ada safari pesantren, ada bantu UMKM, kemudian silaturahim majelis taklim, Jumat berkah berbagi, dan safari tokoh ustadz kiai," katanya.

Pimpinan Pondok Pesantren Nur Thoha, KH. M. Sujadi Abdul Majid mengatakan, memberikan dukungan penuh kepada Ganjar Pranowo. Kedekatan dan perhatian Ganjar kepada ulama dan pesantren membuatnya tersentuh. Ganjar akan membawa Indonesia lebih maju.

Menurut dia, Ganjar adalah pemimpin yang dicintai rakyatnya. Panah cinta tersebut dipancarkan lewat sikapnya yang merakyat, tegas, adil, berwibawa, dan antikorupsi.

"Beliau ini kan orang baik, terbukti dengan dua periode disukai oleh rakyat Jawa Tengah. Artinya bukan sekadar penampilannya, tapi memang akhlaknya baik apalagi dekat dengan santri-santri otomatis saling bisa gaul," tandasnya.