JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan memegang peran penting dalam peperangan di masa depan, penting untuk dikuasai oleh individu tentara, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Meski teknologi kecerdasan buatan banyak digunakan dalam senjata presisi tinggi Rusia, namun masih banyak perhatian yang harus diberikan pada pelatihan untuk individu prajurit Rusia.
Itu dikatakan Vasily Yelistratov, kepala Direktorat Teknologi Kecerdasan Buatan Kementerian Pertahanan Rusia di sela-sela Forum Teknis Militer Internasional Angkatan Darat 2022 beberapa waktu lalu.
"Teknologi cerdas, kecerdasan buatan adalah teknologi lintas sektor. Ini hadir di semua senjata, terutama yang berpresisi tinggi dan sistem senjata berbasis darat, udara, dan laut," katanya kepada TASS seperti dilansir 27 Agustus.
Menurut Yelistratov, dalam kondisi 'perang hibrida masa kini' taruhannya ditempatkan pada intelektualisasi senjata. Namun, dalam kata-katanya, Kementerian Pertahanan tidak menolak metode klasik.
"Perang masa depan adalah perang mesin. Itu jelas. Dan semakin pintar senjata, semakin sedikit kerugian yang diderita. Yang paling berharga adalah nyawa manusia. Tapi ini masalah masa depan," paparnya.
"Hari ini, dalam masa transisi, banyak perhatian diberikan pada pelatihan pribadi prajurit juga," tandasnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Alexander Osadchuk, kepala Direktorat Pengembangan Inovasi Kementerian Pertahanan Rusia, mengumumkan pembentukan direktorat kecerdasan buatan di dalam kementerian.