16 Desa di Kapuas Hulu Kalbar Terendam Banjir
Kondisi banjir di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat (26/8). ANTARA/Teofilusianto

Bagikan:

KAPUAS HULU - Luapan air sungai Kapuas yang terjadi sejak Rabu (24/8), merendam 16 desa di enam kecamatan di  Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Banjir di Kapuas Hulu merupakan kejadian kedua selama Agustus 2022. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Jumat (26/8) malam, sebanyak 2.080 jiwa terdampak banjir.

"Ini merupakan banjir kedua di bulan Agustus, kami imbau masyarakat tetap siaga," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan kepada ANTARA, Jumat, 26 Agustus.

Ke-16 desa yang terendam banjir tersebut, di Kecamatan Putussibau Selatan, banjir melanda Desa Desa Tanjung Lokang, Bungan, Kareho, Beringin Jaya, Kelurahan Kedamin Hilir, Suka Maju, dan Desa Ingko Tambe.

Di Kecamatan Bunut Hulu, banjir merendam Desa Temuyuk dan Desa Nanga Semangut. Di Kecamatan Boyan Tanjung, banjir merendam Desa Karya Maju.

Sedangkan di Kecamatan Pengkadan terjadi di Desa Jajang, di Kecamatan Kalis merendam Desa Nanga Kalis dan Desa Nanga Raun serta Kecamatan Putussibau Utara, banjir merendam Kelurahan Hilir Kantor, Desa Sambus dan Kelurahan Putussibau Kota.

Gunawan menyampaikan pada Agustus ini curah hujan di Kapuas Hulu cukup tinggi yang disertai angin kencang dan petir. Banjir sudah dua kali terjadi dalam sebulan.

Kondisi tersebut mengakibatkan sungai Kapuas meluap dan sejumlah sungai di beberapa kecamatan juga meluap.

Hingga saat ini tercatat 364 unit rumah warga terendam dan 2.080 warga Kapuas Hulu terdampak banjir. "Kedalaman air bervariasi, terutama di dataran rendah berkisar 50 sentimeter hingga satu meter lebih, tetapi ada beberapa desa yang sudah berangsur surut," ujarnya.

Menurutnya, tim gabungan BPBD Kapuas Hulu telah melakukan monitor serta membantu evakuasi warga yang terjebak banjir di perjalanan.

Dia mengimbau masyarakat untuk selalu siaga dan waspada terhadap bencana alam, mengingat saat ini kondisi cuaca tidak menentu dan cukup ekstrem.

"Saya juga minta pihak kecamatan dan desa selalu menyampaikan laporan perkembangan bencana dan kejadian di daerah masing-masing, untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya, terutama bila kondisi darurat," pesan Gunawan.

Selama Agustus 2022, Kapuas Hulu sudah dua kali dilanda banjir. Banjir sebelumnya pada 5-6 Agustus 2022, yang mengakibatkan dua warga Kapuas Hulu meninggal dunia.

Banjir kembali terjadi pada Rabu (24/8), hingga Jumat (26/8) malam kondisi banjir masih merendam sejumlah daerah di Kapuas Hulu.