Kondisi Atmosfer Cenderung Labil Picu Cuaca Ekstrem di Kalsel
Para penumpang pesawat di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin menggunakan payung saat hujan, Kamis (25/8/2022). (ANTARA/Firman)

Bagikan:

BANJARBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin menyebutkan, kondisi atmosfer cenderung labil memicu potensi terjadinya cuaca ekstrem di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam satu minggu ke depan.

"Untuk prakiraan cuaca diperkirakan berawan hingga hujan ringan disertai petir dan angin kencang," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Ruth Mandasari di Banjarbaru dilansir ANTARA, Kamis, 25 Agustus.

Kondisi atmosfer labil tersebut, kata dia, dipengaruhi oleh dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.

Kemudian kondisi suhu permukaan di laut Jawa dan selat Makassar yang hangat (anomali SST positif) juga menyebabkan potensi penambahan massa air yang mendukung proses pembentukan awan hujan di sekitar wilayah Kalimantan Selatan.

Hal ini turut memicu potensi gelombang tinggi antara 1,5 sampai 3,5 meter di laut Jawa yang dipengaruhi oleh kecepatan angin mencapai lebih dari 20 knot di sekitar wilayah tersebut.

Adapun potensi air laut pasang atau banjir rob dari tanggal 26 sampai 30 Agustus 2022 yang dapat mencapai 2,6 meter terjadi di wilayah Kabupaten Kotabaru.

"Masyarakat diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut ini yang terjadi antara pukul 07.00 sampai 09.00 Wita," jelas Ruth.

Terkait dampak hujan dan angin kencang seperti jalanan licin dan tergenang hingga pohon tumbang bahkan dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor, Ruth mengimbau masyarakat agar terus memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG baik melalui aplikasi maupun media sosial.