KALSEL - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dipicu intensitas hujan tinggi.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin Uli Mahanani mengatakan, cuaca ekstrem utamanya terjadi di sekitar Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
"Cuaca hujan ekstrem dipengaruhi adanya sirkulasi Eddy di Perairan Kalimantan Barat, sehingga terbentuk konvergensi (pertemuan angin) di wilayah Kalsel yang menyebabkan aktifitas pertumbuan awan hujan cukup massif," kata dia di Banjarbaru, Kalsel, dikutip dari Antara, Senin 4 Juli.
Dia menjelaskan, kondisi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat berlangsung cukup singkat sejak pagi hari pukul 06.30 WITA hingga pukul 09.30 WITA.
Hingga pukul 12.30 WITA, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terpantau di wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Uli menyebut berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer untuk wilayah Kalimantan Selatan beberapa hari terakhir terdapat anomaly SST sebesar +1.0 hingga +3.0˚C di Laut Jawa dan Selat Makassar.
Hal ini menyebabkan potensi penambahan massa uap air yang menimbulkan pengaruh signifikan terhadap pembentukan awan dan peningkatan hujan di wilayah Kalimantan Selatan.
Prospek tiga hari ke depan, di wilayah Kalimantan Selatan cenderung berawan dan berpotensi hujan ringan.
Adapun potensi hujan sedang hingga lebat terdapat di wilayah Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut dan sekitarnya.
BACA JUGA:
Untuk itulah, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin.
"Masyarakat juga diimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," ujarnya.