Ketua KPK Firli Bahuri: Tidak Berlebihan, Merdeka itu Ketika Kita Bebas dari Korupsi
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. (Antaranews)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan sebuah negara bisa dikatakan merdeka ketika bersih dari berbagai bentuk korupsi.

Hal ini disampaikan Firli memperingati HUT ke-77 RI, Rabu, 17 Agustus. Firli menyebut semua pihak kini tengah berjuang menghadapi mereka yang terjajah perilaku koruptif.

"Tidak berlebihan jika saya katakan merdeka itu sejatinya ketika bangsa dan negara kita benar-benar bersih dan bebas dari segala bentuk korupsi," kata Firli dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 17 Agustus.

Firli mengungkap mereka yang kerap merasa inferioritas, rendah diri hingga tak malu menadahkan tangan, meminta yang bukan haknya, dan berani melakukan tindakan korupsi adalah sosok yang punya mental terjajah.

Padahal, sambung dia, korupsi adalah kejahatan yang merugikan keuangan negara hingga merampas hak orang lain. Sehingga, semua pihak termasuk KPK harus melawan praktik korupsi.

"Ingat! Korupsi bukan hanya kejahatan yang merugikan keuangan negara, bukan hanya merugikan perekonomian negara tapi korupsi merupakan bagian dari kejahatan merampas hak-hak rakyat, hak asasi manusia, sehingga karena itulah bagi saya, korupsi adalah kejahatan melawan kemanusiaan," tegasnya.

"Karena itu sudah saatnya seluruh anak bangsa berperan untuk menghentikan korupsi dan mengangkat senjata bambu runcing yang tak lain adalah integritas, nilai-nilai kejujuran yang dibalut kekuatan moral dan akhlak ang tinggi untuk melawan dan membasmi korupsi," sambung Firli.

KPK dipastikan akan selalu bersinergi dengan aparat penegak hukum lain seperti Polri dan Kejaksaan Agung dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Saya ingatkan pemerintah tidak pernah main-main dengan upaya pemberantasan korupsi," ungkapnya.

"Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu sejalan dengan penegakan nilai-nilai demokrasi yang juga tidak bisa ditawar," pungkas Firli.