Warga Terus Mendatangi Kediaman Keluarga Moeldoko di Kediri, Ini yang Disampaikan
Kediaman keluarga Moeldoko kedatangan warga yang ingin menyampaikan aspirasi. (Foto Ist)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah kedatangan 500-an orang ke kediaman Keluarga Besar Dr. Moeldoko beberapa hari yang lalu. Kedatangan warga kembali terjadi. Mereka datang bergelombang memadati rumah keluarga Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko di Desa Pesing, Purwoasri, Kediri.

Aspirasi yang disampaikan adalah mendesak agar Dr. Moeldoko bersedia maju sebagai calon presiden Republik Indonesia pada pemilu 2024. Hal itu disampaikan oleh para seniman yang berasal dari Kediri, Tulungagung dan Blitar pada Rabu, 16 Agustus 2022. Demikian keterangan tertulis yang diterima VOI pada Rabu, 17 Agustus.

Tak hanya seniman, ada juga mereka yang berkostum team olahraga yang ikut menyampaikan aspirasi. (fofo Ist)
Tak hanya seniman, ada juga mereka yang berkostum team olahraga yang ikut menyampaikan aspirasi. (fofo Ist)

Para seniman yang datang dari berbagai daerah di sekitar Kediri tergerak hatinya untuk mencalonkan Moeldoko sebagai calon pemimpin bangsa. Mereka mengusulkan agar putra pria yang dijuluki sebagai penjaga NKRI itu mau maju dalam kontestasi pilres 2024 yang akan datang.

Aspsriasi ini diterima oleh perwakilan keluarga. Adalah Soerjono kakak kandung Moeldoko yang menderima kehadatangan masa yang ingin menyalurkan aspirasinya.

Kedatangan para seminan ini juga dimeriahkan dengan aksi tari dan tembang klasik Jawa. Saat sang penyanyi sedang mendendangkan lagunya, ada beberapa warga yang ikut menari menikmati alunan musik.

   Soerjono, kakak kandung Moeldoko menerima aspirasi para seniman dan warga yang datang. (foto Ist)

Soerjono, kakak kandung Moeldoko menerima aspirasi para seniman dan warga yang datang. (foto Ist)

Moeldoko lahir di Desa Pesing pada 8 Juli 1957. Ia merupakan anak terakhir dari 12 bersaudara dari pasangan Bapak Moestaman dan Ibu Masfuah. Meski ayahnya menjabat sebagai Jogoboyo di desanya, namun karena banyaknya anggota keluarga kehidupan keluarga tersebut cukup sulit secara ekonomi.

Moeldoko  punya semangat juang yang besar untuk mengubahnasib. Sejak muda ia harus berjuang keras untuk sekolah dan mengejar cita-citanya. Perjuangan keras yang tak kenal lelah memang membuahkan hasil. Kariernya sebagai prajurit TNI terus naik hingga posisi puncak sebagai Panglima TNI (2013-2015). Setelah purnatugas dari TNI Moeldoko mendapat kerpercayaan menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dan ia ditunjuk kembali menjadi Kepala Staf Kepresidenan pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga sekarang.