JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Rabu 18 November. IHSG dibuka menguat 0,15 persen atau 8,23 poin ke level 5.538,17.
Membuka perdagangan, 82 saham menguat, 25 saham melemah, dan 72 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 137,42 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp154,81 miliar.
Pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan berbalik terkoreksi wajar, meski kemarin mampu bertahan di teritori positif dengan penguatan 0,64 persen ke level 5.529.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad nafan Aji Gusta Utama, saat ini IHSG memiliki rentang support-resistance di level 5.427-5.562.
"Di sisi lain, secara teknikal mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG ," ujar Nafan dalam risetnya.
Sementara itu, menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, laju IHSG tetap memiliki peluang untuk melanjutkan tren penguatan, tetapi pergerakannya tertahan pada kisaran support-resistance di posisi 5.490-5.560.
"Secara teknikal, IHSG semakin mantap menguat di atas resistance, setelah menggagalkan sinyal koreksi jangka pendek," ujar Lanjar.
Namun demikian, lanjut Lanjar, IHSG masih bergerak cenderung memiliki stigma negatif dan mulai berada pada kondisi jenuh beli.
"Sehingga, penguatan IHSG pada perdagangan selanjutnya akan lebih tertahan, dengan support-resistance di level 5.490-5.560," ucap Lanjar.
Lebih lanjut dia menyebutkan, tren penguatan IHSG yang mulai tertahan tersebut bisa dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).