IHSG Selasa Dibuka Menguat, Analis Rekomendasikan Saham-Saham Ini
Gedung Bursa Efek Indonesia. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Selasa 25 Agustus. IHSG dibuka menguat 0,17 persen atau 9,91 poin ke level 5.285,95.

Membuka perdaganga, 38 saham menguat, 8 saham melemah, dan 25 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 32,87 juta lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp18,41 miliar.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, berdasarkan analisa secara teknikal, IHSG diramal bergerak turun dengan support di level 5.160 dan resistance di level 5.266. Menurutnya, investor masih mencari katalis di awal pekan.

"Investor minggu ini akan fokus pada Simposium Kebijakan Ekonomi tahunan bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang  biasanya diadakan di Jackson Hole, Wyoming," ujar Lanjar dalam risetnya.

Agenda yang berlangsung pada 27-28 Agustus melalui siaran langsung, Gubernur Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada hari Kamis tentang tinjauan kerangka kebijakan moneter yang telah lama ditunggu-tunggu, yang telah berfokus pada strategi inflasi baru.

"Diprediksi investor asing masih kembali melakukan aksi jual bersih," ujar Lanjar.

Adapun, saham-saham yang dia rekomendasikan untuk perdagangan hari ini, yakni PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Berikutnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Menara Sarana Nusantara Tbk (TOWR).

Sedangkan Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memproyeksikan IHSG pada hari ini bergerak naik. "Secara teknikal mengindikasikan potensi penguatan lanjutan sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan.

Berdasarkan analisa secara teknikal, dia memprediksi IHSG bergerak turun dengan support di level 5.233 dan resistance di level 5.380.

Sejumlah saham yang dia rekomendasikan untuk perdagangan hari ini, di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Terkait