JAKARTA - Sebuah jalan di Ramallah, Tepi Barat, Palestina berganti nama menjadi Shireen Abu Akleh, nama mendiang jurnalis Al Jazeera yang tewas saat meliput serangan Israel, menandakan kecintaan warga setempat akan sosoknya yang dihormati.
Jalan ini terletak di jantung Ramallah, satu menit berjalan kaki Al-Manara Square, kawasan alun-alun yang ramai. Sebelumnya, jalan itu bernama Sanaa. Sangat jarang nama jalan di Ramallah diubah. Tetapi, warga setempat mengatakan pergantian nama itu menunjukkan tempat Shireen Abu Akleh di hati masyarakat Palestina.
"Alun-alun menyaksikan peristiwa bersejarah Palestina dan Shireen selalu ada di sana, berjalan melalui jalan khusus ini selama lebih dari seperempat dekade," ujar pejabat Kota Ramallah Ahmed Abu Laban kepada Al Jazeera, seperti dikutip 11 Agustus.
"Kami ingin memastikan bahwa ingatannya tetap abadi," tambahnya.
Sementara itu, rekan-rekan Abu Akleh mengatakan jalan tersebut adalah salah satu lokasi favoritnya saat melakukan siaran langsung untuk televisi.
Selama lebih dari 25 tahun, Shireen disambut di rumah-rumah Palestina dan Arab saat dia melakukan perjalanan untuk melaporkan momen-momen penting dalam sejarah Palestina. Setelah pembunuhannya, banyak orang Palestina menjulukinya 'Putri Palestina'.
"Dia adalah sosok pemersatu. Cara dia dibunuh telah meningkatkan perasaan duka dan kesedihan kolektif," ujar Safaa Dweik, direktur departemen GIS Kota Ramallah.
Sementara itu, kepala biro Al Jazeera di Palestina Walid al-Omari mengatakan sulit untuk menjelaskan cinta orang-orang terhadap Abu Akleh.
"Shireen tidak meninggalkan pilihan bagi orang lain selain mencintainya," ujarnya. Al-Omari berjanji untuk terus mengejar semua upaya untuk memperoleh kematian atas tewasnya Shireen Abu Akleh.
Menjelang peringatan tiga bulan wafatnya Shireen, sebuah upacara resmi diadakan pada Hari Rabu untuk menghormatinya. Wali Kota Ramallah didampingi oleh keluarga Abu Akleh dan rekan-rekannya, meluncurkan tugu peringatan berupa batu dengan gambar Shireen dan peristiwa penting dalam hidupnya.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan tersebut, Anton Abu Akleh, saudara laki-laki Shireen, mengatakan pihak keluarga akan melanjutkan upayanya untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
"Dia dibunuh karena dia menceritakan kisah dan penderitaan Palestina kepada dunia," tegasnya, berjanji untuk menjaga warisan Shireen tetap hidup. Dia menambahkan, mengganti nama jalan tersebut adalah suatu kehormatan bagi Shireen dan semua orang yang mengorbankan hidup mereka untuk Palestina.
Diketahui, penyelidikan Otoritas Palestina menyimpulkan, dia dibunuh dengan sengaja oleh pasukan Israel. Sementara, beberapa penyelidikan internasional menemukan pasukan Israel membunuh jurnalis tersebut. Tetapi, Israel belum membuka penyelidikan kriminal atas pembunuhannya. Al Jazeera dan keluarga Abu Akleh telah membawa pembunuhan ini ke Pengadilan Kriminal Internasional.
Shireen Abu Akleh St.
Ramallah📍 pic.twitter.com/T8GYlO1e4c
— Lina Abu Akleh (@LinaAbuAkleh) June 21, 2022