JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kembali mengingat soal keputusan dirinya bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Prabowo menegaskan, keputusannya bergabung ke Kabinet Indonesia Maju ternyata tidak salah dan tidak ada yang disesali.
"We are on the right track, kita menuju apa yang harus kita sampai. Dan Saudara-saudara, benar kita negara kaya, tapi bagaimana kita manage, bagaimana kita kelola kekayaan itu. Alhamdulillah kita lihat inilah bukti bahwa keputusan saya untuk bergabung sama Presiden Joko Widodo ternyata keputusan saya tidak salah," ujar Prabowo saat sambutan di acara Silaturahmi Nasional PPAD 2022, Jumat, 5 Agustus.
Padahal, lanjut Prabowo, kala itu dirinya sempat diejek banyak pihak lantaran bergabung dengan Jokowi. Namun, Ketua Umum Partai Gerindra itu lebih memilih menghiraukan ejekan tersebut.
"Dulu banyak yang mengejek saya, tapi tidak, ini buktinya. Ini buktinya, pemerintah ini banyak kekurangan kita akui, tapi ini hasil yang kita capai bersama. Dan saya yakin Pak Luhut, saya yakin bahkan Presiden Jokowi, kita tidak boleh puas dengan keberhasilan ini," kata Prabowo.
"Tapi kita jangan kita selalu menohok kawan sendiri. Kita kadang-kadang lihat apa itu, tim sepakbola dia sudah berjuang di depan setengah mati, dia bikin kesalahan sedikit, semuanya menghujat," sambungnya.
Prabowo menilai, strategi pemerintahan Jokowi akan mempercepat pembangunan yang sudah dimulai pemimpin pendahulu.
"Jadi, Saudara-saudara, intinya kita yakin strategi pembangunan yang dilakukan oleh pendahulu-pendahulu kita benar, strategi pembangunan yang dilakukan sekarang oleh pemerintah Joko Widodo bahkan akan mempercepat pembangunan bangsa kita," imbuh Prabowo.
Prabowo lantas mengungkap keinginannya untuk punya jajaran menteri seperti Jokowi. Jika seandainya pada Pemilu 2019 lalu terpilih sebagai presiden.
"Jadi waktu saya masuk kabinet, Pak Luhut saksi saya, dan beberapa menteri, waktu saya masuk kabinet saya lihat, saya lihat ruangan itu hari-hari pertama saya masuk kabinet saya cerita, 'Bang, seandainya saya kemarin jadi presiden mukanya hampir sama kabinet saya ini'," ungkap Prabowo.
Prabowo pun memastikan, dia akan melibatkan putra-putri terbaik Indonesia untuk bekerja sama membangun Indonesia. Selain itu, dia juga tidak akan melihat latar belakang mereka jika memiliki keahlian yang baik.
"Jadi memang kalau sudah kepentingan nasional kita harus cari putra putri terbaik seluruh bangsa Indonesia. Jangan kita lihat latar belakang, jangan kita lihat suku agama, RAS, apa, jangan kita lihat anaknya siapa, jangan kita lihat dulu pernah apa. Dulu, dulu, kita dulu banyak perbedaan, dulu kita banyak perbedaan tapi satu untuk merah putih kita harus jadi satu," kata Prabowo.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Kemenkes Tingkatkan Wisata Kesehatan Lewat Transformasi Mutu Layanan
06 Agustus 2022, 03:13
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkap kekagumannya terhadap sosok Jokowi. Menurutnya, Jokowi adalah sosok pemimpin Indonesia yang paling bekerja keras.
"Saya ini, Saudara tahu kan, saya ini lawannya Pak Jokowi, dua kali. Tapi setelah saya masuk kabinet, saya anak buah beliau, saya jadi saksi, saya lihat beliau salah satu pimpinan Indonesia yang paling keras kerjanya," ucapnya.
Prabowo menilai, energi Jokowi tidak seperti fisiknya yang kecil. Jokowi, kata dia, tidak pernah kenal lelah dalam bekerja untuk Indonesia.
"Saya ndak tahu energinya di mana, kurus begitu, tapi mungkin karena kurus beliau energik, tidak pernah berhenti. Kalau saya datang ke Istana rapat beliau sudah tiga pertemuan sebelum saya datang. Jadi, salah satu yang saya repsect beliau, beliau berhasil menyusun satu tim yang hebat-hebat," katanya.