Bagikan:

GARUT - Seorang haji dari jemaah kloter 41 yang meninggal dunia karena sakit jantung tidak dibawa ke Indonesia melainkan sesuai kebijakan pemerintah setempat dimakamkan di Madinah.

"Haji itu bernama Dedi Hamin 59 tahun asal Desa Cibodas, Cikajang dan almarhum dimakamkan di Madinah," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut Cece Hidayat dilansir ANTARA, Kamis, 4 Agustus.

Dia menuturkan Kemenag mendapatkan laporan adanya seorang haji yang meninggal dunia di Raudhoh, kompleks Masjid Nabawi Madinah, Arab Saudi, Rabu (3/8).

Kabar duka dan almarhum dimakamkan di negara itu, kata dia, sudah diberitahukan kepada keluarganya di Kabupaten Garut, dengan dugaan penyebabnya diberitahukan karena sakit jantung.

"Iya satu orang meninggal di Madinah karena sakit jantung," katanya.

Dia menyampaikan, almarhum sebelumnya sudah merasakan tidak enak badan, kemungkinan karena tergesa-gesa lalu sesak dan akhirnya meninggal dunia.

"Dari hotel itu mungkin terburu-buru, jalan cepat, jadi memacu jantung untuk bekerja keras, ketika antre di Raudhoh tiba-tiba pingsan dan langsung meninggal dunia di lokasi," katanya.

Selain meninggal dunia, ada juga seorang haji asal Garut yang sakit jantung sehingga belum bisa pulang karena harus mendapatkan perawatan medis di Madinah.

Kondisinya saat ini, kata dia, sudah mulai membaik tinggal menunggu pelaksanaan jadwal pulang ke Indonesia.

"Saat ini penanganannya sudah selesai, tinggal menunggu kepulangan dari sana ke Garut," katanya.

Kemenag Garut mencatat masih ada 60 orang yang masih berada di Arab Saudi menunggu jadwal pemulangan pada 10 Agustus 2022.