JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan pemerintah untuk menggalakkan mitigasi bencana akibat perubahan iklim, termasuk dampaknya terhadap persoalan pangan rakyat. Secara khusus Puan menyoroti kasus kekeringan yang kembali melanda Kabupaten Lanny Jaya, Papua, dan memicu kelaparan warga.
"Kelaparan akibat kekeringan di Lanny Jaya ini sudah berulang, dan seharusnya tidak terjadi jika pemerintah setempat melakukan mitigasi bencana dengan baik. Kasus kelaparan di Lanny Jaya ini harus jadi yang terakhir,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya.
Kabar dukanya, tiga orang meninggal dunia dan ratusan warga di Distrik Kuyawage, Lanny Jaya, menderita kelaparan akibat bencana kekeringan yang melanda sejak awal Juni lalu. Kekeringan dipicu cuaca dingin ekstrim sehingga embun membeku ini telah merusak tanaman pangan rakyat.
Selain mitigasi bencana, Puan mengatakan, kearifan lokal setempat dalam menghadapi potensi bencana juga perlu dilestarikan. Misalnya kearifan lokal warga Lanny Jaya dalam menyimpan cadangan makanan seperti ubi jalar, yang adaptif terhadap cuaca dingin.
“Pemerintah daerah setempat harus mendampingi dan memfasilitasi warga untuk merawat kearifan lokal, seperti menyimpan ubi jalar dalam tanah. Kearifan lokal ini juga harus diintegrasikan dalam program mitigasi yang terencana,” ujar Puan, Rabu 3 Agustus.
Cucu Bung Karno ini juga mengingatkan pemerintah daerah setempat untuk mendukung ketahanan pangan dengan terus mendampingi warga dalam budidaya tanaman pangan lokal setempat, utamanya yang merupakan sumber karbohidrat.
“Sumber karbohidrat tidak harus beras. Alam Papua justru menyimpan sumber pangan mengandung karbohidrat yang sangat beragam, seperti sagu, ubi jalar, talas dan sebagainya. Jangan sampai keragaman sumber pangan ini ditinggalkan karena sudah terlalu bergantung pada beras,” kata Puan.
BACA JUGA:
Lebih jauh, Puan menjelaskan kembali bagaimana Bung Karno sejak dulu sudah menyadari pentingnya melestarikan sumber kekayaan pangan Indonesia untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Menurut Puan, ketahanan pangan penting untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan global yang salah satunya disebabkan oleh perubahan iklim dan konflik antarnegara, seperti perang Rusia dan Ukraina saat ini.
“Ancaman krisis pangan itu nyata adanya dan bahkan sudah di depan mata kita,” ungkap mantan Menko PMK itu.