Bagikan:

JAKARTA - Polisi menyebut pihak JNE mengakui beras yang ditemukan tertimbun di lahan yang berada Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Alasannya beras itu sudah rusak terkena air hujan.

"Kemudian beras yang ditimbun adalah beras yang rusak, ini pengakuan JNE," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Senin, 1 Agustus.

Beras bantuan sosial (bansos) itu rusak karena terkena hujan dalam perjalanan usai pihak JNE mengambil dari gudang Bulog yang berada di kawasan Pulo Gadung.

Berdasarkan keterangan pihak JNE, pihaknya sudah mengganti beras yang rusak itu. Penggantian itu dengan sembako yang setara.

"Dikarenakan beras basah, maka itu menurut JNE adalah tanggung jawab JNE dan beras tersebut telah diganti JNE dengan paket setara," ungkapnya.

Namun, Zulpan menyebut untuk memastikan keterangan itu Polresta Depok akan memeriksa beberapa pihak lainnya. Tujuannya guna mengklarifikasi semua hal yang didapat dari informasi yang didapat saat ini.

"Kami besok akan panggil beberapa pihak terkait termasuk Bulog untuk diambil keterangan termasuk, JNE, Kemensos RI dan data-data yang dijanjikan akan dibawa besok, sehingga akan diketahui kebenaran apa yang disampaikan pada pemeriksaan hari ini," kata Zulpan

Paket bansos presiden ditemukan di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pada Minggu 31 Juli.

Penemuan barang bansos presiden untuk warga terdampak COVID-19 yang tertimbun di dalam tanah itu terungkap setelah ahli waris pemilik lahan, Rudi Samin, melakukan penggalian menggunakan alat berat dan tengah ditangani Polrestro Depok.