Tangan Siswa SMKN 54 Nyaris Putus saat Tawuran: Polisi Akan Periksa Semua Pelajar yang Melintasi Kawasan Senen Jakpus
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi pembataian pelajar di Jakarta Pusat/ Foto; IST

Bagikan:

JAKARTA - Buntut aksi tawuran yang kerap terjadi di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Polsek Senen akan menyebar sejumlah anggota di titik rawan tawuran. Tak hanya itu, pihaknya juga meningkatkan patroli guna mencegah aksi tawuran.

"Kita adakan patroli tambahan ke daerah yang dianggap tawuran. Jam rawan tawuran itu pada pukul 15.00 hingga pukul 16.00 WIB," kata Kanit Reskrim Polsek Senen, AKP Ganang Agung saat dikonfirmasi, Senin, 1 Agustus.

AKP Ganang mengatakan, pihaknya akan menghentikan setiap pelajar yang membawa motor. Langkah itu untuk melakukan pemeriksaan terhadap pelajar.

"Kita pastikan akan diperiksa oleh anggota. Apakah pelajar itu membawa senjata tajam atau tidak. Nantinya mereka akan diminta untuk langsung pulang ke rumah masing - masing," ujarnya.

AKP Ganang menjelaskan, tawuran antar pelajar yang terjadi saat ini kebanyakan dilakukan secara acak. Para kelompok pelajar biasanya kumpul jadi satu membawa sajam dan keliling mencari lawan.

"Pas ketemu dimana pun mereka langsung tawuran di situ. Kita juga sebar petugas berseragam polisi," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMKN 54, Nofiadli mengatakan bahwa muridnya menjadi korban dari tawuran antara pelajar yang terjadi di Galur baru-baru ini.

"Murid kita itu korban tapi kita serahkan ke pihak kepolisian dalam penyelidikan. Saat ini murid kami masih di rawat di rumah sakit (RS) Islam Cempaka Putih," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi tawuran antar pelajar sekolah terjadi di depan asrama Yon Bekang, Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Bungur, Jakarta Pusat.

Seorang pelajar berinisial NR (17) mengalami luka robek akibat tebasan senjata tajam di bagian tangan.

NR dibacok senjata tajam oleh kelompok lawan saat melakukan aksi tawuran. Akibatnya, tangan korban nyaris putus.

Kanit Reskrim Polsek Senen AKP Ganang Agung mengatakan, pihaknya juga telah mengamankan empat pelajar yang terlibat aksi tawuran tersebut.

"Kita amankan EH (16), OR (16), AA (16) dan YD (16). Semua pelajar itu kelas 2 SMA," kata AKP Ganang saat dikonfirmasi, Sabtu, 30 Juli.

Lebih lanjut AKP Ganang menyatakan, luka bacok yang didapati NR cukup parah. Hingga saat ini anggota masih mencari senjata yang digunakan para pelaku dalam aksi tawuran.

"Pengakuan ke kita ini para pelajar tidak membacok korban, namun hanya mengenai tas saja. Tapi kita masih dalami dulu mengenai kasus tawuran ini," ujarnya.

Dia melanjutkan, pelajar yang diamankan merupakan pelajar dari daerah Jakarta Utara. Mereka sengaja datang ke daerah Jakarta Pusat untuk mencari lawan. Mereka naik motor mencari sasaran.

"Mereka masih diperiksa. Menurut keterangan mereka, salah satu (pelaku) ada yang membacok (eksekutor utama) ke korban. Menurut keterangannya, ada satu orang yang membacok (korban)," paparnya.