Bagikan:

JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Senen meringkus 9 orang pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran di depan asrama Yon Bekang, Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Bungur, Jakarta Pusat.

"Ada 9 pelajar di bawah umur yang kita amankan lagi dari sejumlah lokasi berbeda. Mereka terlihat dalam tawuran antar dua gabungan kelompok sekolah itu," kata Kanit Reskrim Polsek Senen AKP Ganang Agung saat dikonfirmasi VOI, Kamis, 4 Agustus.

Penangkapan 9 pelajar ini menyusul dari tertangkapnya 4 orang pelajar lainnya yang terlebih dulu diamankan Polsek Senen. Saat ini, jumlah total pelajar yang diamankan sebanyak 13 orang.

"Mereka masih dalam tahap pemeriksaan, belum ada penetapan tersangka," ujarnya.

Unit Reskrim Polsek Senen akan berkordinasi dengan Unit PPA Polres Metro Jakarta Pusat terkait penanganan masalah anak. Pasalnya, para pelajar yang diamankan rata-rata berusia 16 tahun.

"Dari hasil penyelidikan, ternyata kelompok korban inisial NR kedapatan menyerang terlebih dulu terhadap kelompok para pelaku. Kelompok pelaku ini sempat mundur dan kabur tapi tetap dikejar, hingga akhirnya kelompok pelaku berbalik menyerang kelompok dan korban terbacok. Tangan korban nyaris putus," beber Kanit.

Meski sebanyak 13 pelajar telah diamankan, polisi masih mencari barang bukti senjata tajam yang digunakan para pelaku. Namun barang bukti pakaian milik korban dan lainnya sudah dilakukan penyitaan.

"Masih didalami perannya, jadi belum ada yang jadi tersangka sementara ini," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, kejadian tawuran antar pelajar sekolah itu terjadi di depan asrama Yon Bekang, Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Bungur, Jakarta Pusat.

Seorang pelajar berinisial NR (17) mengalami luka robek akibat tebasan senjata tajam di bagian tangan.

NR dibacok senjata tajam oleh kelompok lawan saat melakukan aksi tawuran. Akibat bacokan senjata tajam itu, tangan korban nyaris terputus.

Kanit Reskrim Polsek Senen AKP Ganang Agung mengatakan, pihaknya juga telah mengamankan empat pelajar yang terlibat dal aksi tawuran.

"Kita amankan EH (16), OR (16), AA (16) dan YD (16). Semua pelajar itu kelas 2 SMA," kata AKP Ganang saat dikonfirmasi, Sabtu, 30 Juli.

Lebih lanjut AKP Ganang menyatakan, luka bacok yang didapati NR cukup parah. Hingga saat ini anggota masih mencari senjata yang digunakan para pelaku dalam aksi tawuran.

"Pengakuan ke kita ini para pelajar tidak membacok korban namun hanya mengenai tas saja. Tapi kita masih dalami dulu mengenai kasus tawuran ini," ujarnya

Dia melanjutkan, pelajar yang diamankan merupakan pelajar dari daerah Jakarta Utara. Mereka sengaja datang ke daerah Jakarta Pusat untuk mencari lawan.