Jaksa Agung: Saya akan Gunakan Tangan Besi Bertindak Tegas Jika Ada yang Main-main Tangani Perkara
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. ANTARA/HO-Kejaksaan Agung

Bagikan:

JAKARTA - Jaksa Agung  Sanitiar Burhanuddin menegaskan dirinya akan menggunakan "tangan besi' untuk menegakkan integritas dan bertindak tegas jika ada jajaran kejaksaan yang bermain-main dalam penegakan hukum.

“Saya akan menggunakan 'tangan besi' untuk bertindak tegas jika ada yang main-main dalam penegakan hukum dan penanganan perkara. Tolong dihentikan atau saya yang memberhentikan saudara,” ujar Burhanuddin dalam keterangan tertulis dikutip ANTARA, Jumat, 29 Juli.

Jaksa Agung mengingatkan jajaran untuk menjaga marwah kejaksaan dan jangan mencederai maupun menodai kepercayaan masyarakat.

“Semua bidang di kejaksaan sangat penting. Akan tetapi, bagaimana kita (kejaksaan) merespons keinginan masyarakat dalam penegakan hukum dan barometer penanganan perkara korupsi, jika kita tidak melakukan apa-apa?” sambungnya.

Burhanuddin mengajak seluruh jajaran kejaksaan untuk menggaungkan penegakan hukum yang efektif, efisien, dan cepat dalam merespons seluruh laporan maupun pengaduan masyarakat.

Burhanuddin menegaskan kejaksaan tidak memiliki target tertentu dalam penindakan tindak pidana korupsi.

Akan tetapi, Jaksa Agung menilai terdapat ketimpangan kinerja pemberantasan korupsi antara pusat, tepatnya di Kejaksaan Agung dengan pemberantasan korupsi di daerah, tepatnya di kejaksaan tinggi, kejaksaan negeri, dan cabang kejaksaan negeri.

“Saya menilai masih ada ketimpangan kinerja pemberantasan korupsi antara pusat dan daerah,” tutur Burhanuddin.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan pengarahan yang dilakukan di Aula Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat.

Jaksa Agung menyampaikan kedatangannya di Sumatera Barat untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada seluruh jajaran agar bekerja lebih keras dan mengajak bahu-membahu guna hadir di tengah-tengah masyarakat dalam penegakan hukum.

“Meskipun demikian, program-program humanis seperti penerapan keadilan restoratif tetap menjadi prioritas kita sehingga penegakan hukum yang terkait hajat hidup orang banyak tetap diperhatikan. Masyarakat sudah mulai nyaman dengan program-program itu. Ayo kita tingkatkan, lakukan dengan ikhlas untuk masyarakat, dan institusi,” ujar Burhanuddin.