Bagikan:

JAKARTA - Swedia dan Finlandia tidak boleh membiarkan propaganda anti-Turki direalisasikan di negara mereka, Menteri Luar Negeri Mevlüt cavuşoğlu mengatakan pada hari Rabu, menggarisbawahi bahwa Ankara belum melihat langkah-langkah yang diperlukan untuk aksesi keanggotaan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

“Kedua negara ini harus memenuhi janji dan pasal-pasal yang ada dalam nota kesepahaman. Sejauh ini, kami belum melihat langkah apa pun,” kata Cavuşoğlu selama wawancara langsung dengan TV100, menunjukkan bahwa Turki memiliki hak veto, dilansir dari Daily Sabah 28 Juli.

Mengatakan bahwa semua negara anggota NATO sekarang harus menyetujui aksesi Swedia dan Finlandia, Cavuşoğlu menjelaskan bahwa protokol tersebut saat ini berada di kementerian luar negeri.

“Jika kewajiban dipenuhi, itu akan dikirim ke presiden dan dia akan mengirimkannya ke DPR. Tentu saja, Parlemen akan memutuskan, tetapi tidak dapat dikirim sekarang,” paparnya.

Turki, Swedia dan Finlandia berjanji untuk mengatasi terorisme, setelah Ankara sebelumnya menyuarakan keberatan kepada negara-negara yang bergabung dengan NATO karena dukungan mereka terhadap organisasi teroris.

Didorong oleh perang Rusia di Ukraina, kedua negara tersebut mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Bulan Mei, menghilangkan netralitas tradisional mereka.

Diketahui, perjanjian trilateral yang ditandatangani di antara negara-negara pada Bulan Juni menetapkan bahwa Finlandia dan Swedia tidak akan memberikan dukungan kepada YPG, cabang PKK di Suriah, atau kepada FETÖ, kelompok di balik kudeta yang dikalahkan tahun 2016 di Turki. Dan, bahwa Ankara memberikan dukungan penuh kepada Finlandia dan Swedia terhadap ancaman terhadap keamanan nasional mereka.

Dalam ruang lingkup kesepakatan, Turki juga menuntut agar kedua negara mengekstradisi individu yang dicari dan mencabut pembatasan senjata yang diberlakukan setelah serangan militer Turki tahun 2019 ke timur laut Suriah.

Namun, Cavuşoğlu mengatakan Swedia belum mengekstradisi tersangka atas tuduhan terkait terorisme. Sedangkan, Turki telah mengupayakan ekstradisi 73 orang dari Swedia dan selusin lainnya dari Finlandia.