Tenggak Miras Palsu Berkadar Alkohol 98,71 Persen: 39 orang Tewas, 88 Dirawat dan Sembilan Orang Ditangkap
Ilustrasi. (Unsplash/@nastogadka)

Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 39 orang tewas dan 88 lainnya menjalani perawatan di rumah sakit, dengan belasan di antaranya dalam kondisi kritis, usai menenggak minuman keras (miras) palsu.

Pemerintah menyebut penyebab kematian para korban adalah keracunan bahan kimia, dengan minuman yang dikonsumsi mereka diketahui mengandung 98,71 persen metil alkohol.

Peristiwa ini terjadi Negara Bagian Gujarat, barat India. Polisi dalam penyelidikan awal mereka menemukan bahwa penyelundup kecil-kecilan dari berbagai desa di Botad telah membuat alkohol palsu dengan mencampur air dengan metil alkohol, melansir The National News 27 Juli.

Metil alkohol itu diperoleh secara ilegal oleh seorang pekerja di sebuah perusahaan pengemasan kimia di Kota Ahmedabad negara bagian itu. Kombinasi fatal itu kemudian dijual kepada penduduk desa seharga 20 rupee (25 sen) sekantong.

"Ini adalah kasus keracunan bahan kimia yang jelas," kata perwira senior polisi negara bagian Ashok Kumar Yadav kepada The National.

"Laporan Laboratorium Ilmu Forensik juga telah mengkonfirmasi hal itu," sambungnya.

Polisi mengatakan dua kasus diajukan terhadap 25 orang atas tuduhan pembunuhan dan sembilan orang ditangkap.

Tragedi itu bermula pada Senin pagi, ketika penduduk di Desa Rojid, Kota Barwala dan Botad di negara bagian itu dirawat di rumah sakit yang dikelola pemerintah setelah mereka mulai merasa sakit parah.

Dua meninggal di pagi hari dan lima lainnya kehilangan nyawa saat menjalani perawatan di siang hari. Tiga lagi meninggal selama perawatan pada Senin malam, kata Ashish Bhatia, Direktur Jenderal Polisi di negara bagian tersebut.

Himmat Bhai, yang sedang dalam pemulihan di sebuah rumah sakit di Barwala, mengatakan kepada media lokal bahwa dia jatuh sakit setelah membeli minuman keras dari seorang penyelundup pada Minggu malam.

Minuman beralkohol dilarang di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, dan hanya mereka yang memiliki "izin kesehatan" khusus dari pemerintah yang dapat minum alkohol. Siapa pun yang tertangkap membeli, mengonsumsi, atau menyajikan alkohol tanpa izin dapat dipenjara selama lima tahun.

Kematian akibat alkohol yang diproduksi secara ilegal, yang populer disebut hooch atau minuman keras pedesaan dalam bahasa lokal, adalah hal biasa di India, di mana hanya sedikit yang mampu membeli minuman keras bermerek.

Sedikitnya 150 orang tewas di kota Ahmedabad, Gujarat pada 2009, dalam salah satu insiden hooch terburuk di India.

Lainnya, tiga belas orang meninggal di Bihar timur, negara bagian kering lain dengan sejarah tragedi hooch, setelah mengkonsumsi minuman keras palsu pada bulan Mei, dan lebih dari 35 meninggal di negara bagian setelah minum alkohol palsu saat merayakan Holi, festival warna, pada bulan Maret tahun ini.