JAKARTA - Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Turki masih memiliki harapan konkret dari Swedia dan Finlandia, mengenai kekhawatirannya tentang kelompok teroris, karena kedua negara berjanji untuk memenuhi tuntutan Ankara untuk menjadi anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
“Kami sedang menunggu tanggapan atas permintaan ekstradisi kami dan kedua negara seharusnya tidak mengharapkan Turki untuk berkompromi,” kata Erdogan dalam siaran langsung di TRT Senin, dikutip dari Daily Sabah 26 Juli.
Dia melanjutkan, kedua negara seharusnya tidak mengharapkan Turki untuk mendukung aksesi NATO mereka, kecuali mereka mencegah teroris melakukan kegiatan anti-Turki.
Lebih jauh, Presiden Erdogan juga mengatakan Ankara juga terganggu oleh sikap yang ditunjukkan oleh Jerman, Prancis, Italia dan lainnya mengenai kekhawatiran kontraterorisme Ankara. Dia mencatat bahwa delegasi Swedia dan Finlandia telah menyebutkan bahwa negara-negara Eropa lainnya memiliki sikap yang sama.
Pekan lalu, residen Turki Recep Tayyip Erdogan tegas mengingatkan kembali, negaranya memberikan persetujuan bersyarat terhadap pencalonan Swedia dan Finlandia sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dan dapat menghentikan proses tersebut jika kedua negara gagal memenuhi langkah-langkah yang diperlukan terkait penanganan teroris.
"Kami melihat bahwa Swedia secara khusus tidak memenuhi janjinya," kata presiden dalam konferensi pers di Kompleks Kepresidenan di ibu kota Ankara.
Presiden Erdogan mencatat, Turki telah secara terbuka dan sering menegaskan kembali keprihatinannya mengenai ekspansi NATO, dan Ankara memiliki sikap tegas mengenai masalah tersebut.
"Sebagai Turki, sikap kami jelas. Selebihnya terserah mereka," tegas Presiden Erdogan.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Turki, Swedia dan Finlandia menandatangani memorandum trilateral pada akhir Juni tentang proses keanggotaan NATO negara-negara Nordik setelah pertemuan penting KTT NATO di Madrid, di mana Ankara mendapatkan langkah-langkah konkret yang ditunggu-tunggu terutama di bidang terorisme.
Turki setuju untuk mencabut vetonya atas upaya Finlandia dan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), setelah ketiga negara sepakat melindungi keamanan satu sama lain, mengakhiri drama berminggu-minggu.