Bagikan:

JAKARTA - Upaya untuk mengisolasi Moskow menempatkan Barat dalam posisi bodoh, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kepada stasiun radio Sputnik pada Hari Rabu.

Menurut Zakharova, isolasi Rusia yang diumumkan oleh pihak Barat, telah berubah menjadi isolasi diri Barat sendiri dari seluruh dunia. Bukan malah sebaliknya seperti yang diharapkan.

"Tidak peduli apa yang terjadi, dan (tidak peduli) bagaimana mereka mengintimidasi orang lain, atau pedoman apa yang mereka kirimkan, atau kondisi apa yang mereka tetapkan, atau bagaimana mereka mengejar presiden dan menteri berbagai negara, mereka hanya menempatkan diri mereka dalam situasi yang semakin bodoh, mendorong diri mereka lebih dalam ke jalan buntu," ujar Zakharova seperti mengutip TASS 27 Juli.

Lebih jauh Zakharova menerangkan, elite Barat saat ini tidak memiliki alat diplomatik atau politik yang tersisa untuk membalikkan keadaan.

"Saya mengerti bahwa mereka mungkin telah melihatnya sebagai permainan akhir mereka. Mungkin, mereka menaikkan taruhan sampai-sampai mereka harus melakukan segalanya, dan bahkan bertaruh pada hal-hal yang tidak ada, yaitu reputasi mereka," papar Zakharova.

“Mereka mempertaruhkan segalanya tetapi pertaruhan mereka gagal membuahkan hasil. Dan sekarang, mereka tidak dapat memahami bahwa taruhan mereka mulai semakin melawan mereka setiap hari, mempengaruhi situasi ekonomi dan politik, menyebabkan pemerintah jatuh, menyebabkan krisis politik yang mendalam dan perpecahan politik internal yang brutal di AS," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan, Rusia tidak dapat berkembang dalam isolasi dari seluruh dunia, tetapi isolasi tidak akan terjadi meskipun ada sanksi Barat.

"Di dunia modern, tidak mungkin hanya menggambar lingkaran di sekitar sesuatu dan melampirkannya," kata Presiden Putin, dikutip dari Sputnik News.

Lebih jauh Pemimpin Rusia melanjutkan dengan menerangkan, Moskow tidak akan 'bingung' dengan upaya Barat untuk membatasi atau bahkan sepenuhnya menutup akses ke produk teknologi tinggi.

"Kami tidak akan menyerah atau bingung, atau bahkan, seperti yang diprediksi oleh banyak simpatisan kami, beberapa dekade ke belakang dalam hal pembangunan," ujar Presiden Putin.

"Tentu saja tidak. Sebaliknya, menyadari banyaknya kesulitan yang kami hadapi, kami akan secara aktif mencari solusi baru, secara efektif memanfaatkan cadangan teknologi kami yang ada, dan pengembangan perusahaan inovatif dalam negeri," tegasnya.

Presiden Putin mengakui bahwa banyak risiko yang disebabkan oleh sanksi masih ada, tetapi menyoroti bahwa pembatasan Barat telah menjadi bumerang bagi mereka yang memberlakukannya. Amerika Serikat, serta beberapa negara Eropa, telah menghadapi inflasi yang melonjak dan harga energi yang meroket setelah sanksi anti-Rusia.