Bagikan:

KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat mengaku bahwa selama ini Gereja Katolik bersama Pemerintah Provinsi NTT telah berkolaborasi dengan baik dalam pembangunan.

"Kita bersyukur karena provinsi ini setiap hari berkembang maju, tentunya tidak bisa karena pemerintah berjalan sendiri," kata Viktor dalam sambutan pada misa syukur 25 tahun Imamat Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turan sekaligus perayaan ulang tahun ke 75 usianya di Kupang, Antara, Rabum 27 Juli.

Dia menilai bahwa dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan gereja dan pihak lain kini Pprovinsi NTT sudah berkembang menuju yang lebih baik. Sejauh ini, di Gereja Katolik telah banyak membangun sekolah-sekolah serta perguruan tinggi yang menghasilkan pelajar-pelajar serta mahasiswa yang berguna bagi pembangunan di NTT.

Dalam hal kesehatan, katanya, berkat kolaborasi yang baik antara gereja dan pemerintah dan pihak lain, angka stunting di NTT dari 42 persen turun menjadi 22 persen dari jumlah penderita stunting 91 ribuan anak di NTT.

"Dengan jumlah yang seperti ini tentu kita harapkan turun terus. Tetapi pemerintah tidak bisa kerja sendiri, karena itu perlu perhatian bersama semua pihak," katanya.

Di samping itu, berkat gereja, angka kemiskinan di NTT juga alami penurunan yang signifikan yakni sekitar 37 ribu orang. Hal ini  terjadi di tengah COVID-19, di tengah badai seroja, kemudian di tengah adanya virus African Swine Fever (ASF).

Ian menambahkan bahwa di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi NTT berada pada 2,51 persen dari sebelumnya terkontraksi di 0,38 persen.

"Jadi saya mau katakan bahwa provinsi ini luar biasa. Tidak sempat turun sampai ke 0,01 persen. Hal ini karena kerja sama kita semua, baik gereja, pihak terkait lainnya," tambah dia.

Ia mengatakan bahwa untuk membangun NTT ini butuh pemimpin-pemimpin yang keras seperti Mgr Petrus Turang.

 

Baginya, Uskup Agung Kupang adalah guru, orang tua dan sahabat karena selama ini selalu memberikan masukan serta nasihat untuk pembangunan di NTT.