Sebelum Autopsi Dokter Forensik Temui Keluarga Brigadir J, Ini Tujuannya
Ilustrasi-Peserta aksi dari Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK) memegang poster saat aksi seribu lilin dan doa bersama untuk Brigadir Yosua Hutabarat di Bundaran HI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Ade Firmansyah Sugiharto menyebut sempat bertemu pihak keluarga dari Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum melakukan autopsi ulang. Tujuan pertemuan itu guna menjalin hubungan kepercayaan.

"Kemarin malam pukul 6-9 malam kemarin kami lakukan pertemuan dengan keluarga dan penasihat hukumnya," ucap Ade kepada wartawan, Rabu, 27 Juli.

Rasa percaya dari pihak keluarga Brigadir J sangat penting layaknya pasien dan dokter. Sebab, menghindari isu-isu miring yang berkembang di balik proses autopsi ulang tersebut.

Selain itu, pertemuan yang dilakukan juga sebagai kesempatan bagi keluarga dan tim dokter untuk menyampaikan berbagai hal mengenai proses autopsi.

"Artinya ada informasi-informasi yang harus kami sampaikan terkait teknis medis kedokteran forensik dan autopsi serta apa yang bisa diharapkan dan hal-hal apa yang menjadi penyulit," ungkap Ade.

"Itu yang kita berikan informasi dan semua sudah disampaikan dan Alhamdulillah terbina hubungan baik antara kami dengan pihak keluarga dan penasihat hukum," sambungnya.

Terlepas dari hal itu, Ade memastikan proses autopsi kepada Brigadir J akan dilakukan secara independen. Dokter yang diterjunkan memiliki keahlian yang mumpuni dalam proses autopsi.

"Kami disini bekerja secara independen dan parsial. Kami juga menyadari perhimpunan dokter forensik Indonesia, dokter forensik dimanapun kami pasti akan bersikap independen dan parsial karena kita pun memiliki pedoman etik, sadar displin serta penjagaan kompetensi selama lima tahun sekali. Tidak ada yang memberikan, menitipkan apapun atau memberikan intervensi," kata Ade.