JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyambangi langsung Citayam Fashion Week (CFW) guna melihat langsung adanya kepadatan massa tren SCBD di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Sabtu malam 23 Juli.
Setibanya di kawasan CFW Dukuh Atas, Wagub Ahmad Riza pun terkejut melihat banyaknya jumlah massa pengunjung di kawasan yang sedang viral itu.
"Saya kira (swab massal) ini usulan yang baik. Ke depan kita bisa lakukan," kata Wagub Ahmad Riza kepada wartawan, Sabtu malam 23 Juli.
Orang nomor dua di Pemprov DKI ini juga mengakui adanya peningkatan kasus COVID-19 kembali di Jakarta.
"Iya justru itu, dua minggu belakangan ada peningkatan, kalau remaja ini berkerumunun gini gimana? berdesakan, ada yang tidak pakai masker, nanti dapat menimbulkan percepatan COVID-19 karena kerumunan seperti ini," tegasnya.
Meski pihak Kepolisian telah memberikan waktu batas berkumpul remaja SCBD di CFW Dukuh Atas hingga pukul 22.00 WIB, namun dari Pemprov DKI belum ada penegasan dan pengawasan yang bersifat langsung.
"Anak - anak ini kita harus secara persuasif, edukatif. Saya datang kesini, untuk upaya yang baik. Jadi yang pertama hari ini saya sengaja datang berkunjung ke SCBD ini, karena disini sekarang sudah sangat ramai, bahkan melebihi kapasitas," tegasnya.
Terlebih, menurut Ahmad Riza, belakangan ini marak tindak kekerasan terhadap anak yang terus meningkat jumlahnya. Pemprov DKI dalam hal ini juga akan mencegah kejadian-kejadian kekerasan terhadap anak itu agar tidak terjadi.
"Kita tahu belakangan tindak kekerasan terhadao anak meningkat. Pelecehan seksual juga meningkat. Untuk itu, mari kita lindungi anak-anak. Dan anak-anak ku yang saya cintai, kegiatan fashion week ini kedepan mari kita cari tempat yang lebih baik. Jangan di tengah jalan, sangat mengganggu ketertiban umum," ujarnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Pusat menyebutkan, penggunaan zebra cross untuk fashion show di ajang Citayam Fashion Week telah menyalahi aturan.
"Pastinya tidak dong (tidak setuju zebra cross sebagai tempat fashion show)," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Jumat, 22 Juli.
"Zebra cross diperuntukan penyeberang jalan, dan ada aktivitas kendaraan lalu lalang. Sehingga kalau ada aktivitas dengan menggunakan sarana jalan sudah melanggar aturan," imbuhnya.
Kombes Komarudin mengatakan, pihaknya mendukung kreativitas para remaja tersebut. Namun, menurutnya, tempat yang digunakan tidak sesuai.
"Mungkin kegiatannya bagus sebagai bentuk kreasi anak muda, tapi tempatnya salah, kan bisa cari tempat yang tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan ketertiban umum," katanya.