MAKASSAR - Koordinator tim hukum pasangan calon Pilkada Makassar Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) menyebut aduan tim Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama) ke Bawaslu Makassar terhadap dokter Fadli mengada-ada. Fadli Ananda ditegaskan tim hukum DILAN tidak melakukan kampanye saat berada di PD Terminal Makassar.
Koordinator Tim Hukum DILAN, Yusuf Laoh menegaskan pihaknya mengikuti aturan dalam Pilkada Makassar. Karena itu tidak pernah dilakukan kampanye di kantor pemerintah maupun di kegiatan pemerintahan.
"Tidak pernah ada kampanye di sana, ya hoaks kalau ada yang bilang DILAN kampanye di PD Terminal," ujar Yusuf Laoh kepada wartawan, Selasa, 10 November.
Yusuf mengatakan Fadli Ananda memang menghadiri kegiatan PD Terminal Makassar beberapa waktu lalu. Tapi kapasitasnya bukan sebagai calon wakil wali kota Makassar melainkan tokoh masyarakat.
Fadli menurut Yusuf Laoh diundang oleh Dirut PD Terminal Makassar Metro, Arsony yang juga diadukan kubu Adama ke Bawaslu. Saat itu dokter Fadli tampil sebagai pembicara terkait persoalan pengalihan aset perusahaan daerah tersebut.
"Dokter Fadli bukan kampanye, beliau menghadiri undangan Kepala PD Terminal Makassar sebagai tokoh masyarakat dan politisi. Di sana, ia menjadi pembicara mengenai pengalihan aset perusahaan daerah, dimana diskusi itu merupakan kegiatan berkelanjutan PD Terminal Makassar," terang Yusuf.
BACA JUGA:
Karena itu, kehadiran dokter Fadli di PD Terminal Makassar tidak bisa dikategorikan pelanggaran. Tidak ada atribut DILAN yang dipasang di lokasi, juga tidak ada penyampaian visi-misi calon juga ajakan memilih calon di Pilkada Makassar.
"Silakan dicek, kegiatan itu tidak bisa disebut sebagai kampanye. Tidak ada atribut paslon, tidak ada pemaparan visi misi dan program serta ajakan memilih kandidat. Kegiatan itu juga tidak dilaksanakan dalam jam kerja. Ya intinya, dokter Fadli hanya memenuhi undangan tampil sebagai pembicara soal pengalihan aset PD Terminal, tidak ada ngomong paslon," ujarnya.
"Dari temuan fakta itu maka kegiatan yang diselenggarakan oleh PD terminal Makassar yang mengundang Dokter Fadli selaku tokoh masyarakat dan politisi bukanlah merupakan kegiatan kampanye. Jangan dipaksakan, jatuhnya malah hoaks karena kesannya mau menggiring opini bahwa itu kampanye, padahal bukan," sambung Yusuf.