Bagikan:

MAKASSAR - Direktur Utama PD Terminal Makassar Metro, Arsony, merespons laporan tim hukum pasangan calon wali kota-wakil wali kota M Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama) ke Bawaslu Makassar. Arsony mengaku tak tahu menahu soal aduan terkait dugaan dirinya memfasilitasi sosialisasi pasangan calon nomor urut 3 di Pilkada Makassar, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan).

"Saya belum dapat panggilan dari Bawaslu, dan saat ini, saya coba merunut kembali rangkaian kegiatan yang telah saya lakukan. Setahu saya selama isu penyerahan aset terminal daya saya giat lakukan diskusi dengan pihak manapun guna mencari solusi demi mempertahankan eksistensi PD Terminal Makassar Metro," kata Arsony, dihubungi VOI, Jumat, 6 November malam.

Arsony membantah kegiatan tersebut ada kaitannya dengan kontestasi Pilkada Makassar. Arsony menyebut dialog dengan masyarakat hanya untuk memastikan pendapat masyarakat ditampung PD Terminal Makassar Metro. 

"Itu diskusi terkait dengar pendapat tokoh masyarakat atas eksistensi PD Terminal," kata dia.

"Tanpa atribut dan simbol kegiatan itu malah direncanakan mengundang para Politisi termasuk para mantan walikota untuk menambah referensi historis penyerahan aset terminal daya," sambungnya.

Sebelumnya, (Adama) melaporkan Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Terminal Makassar Metro, Arsony ke Bawaslu. Arsony diadukan ke Bawaslu Makassar karena diduga mengampanyekan pasangan calon Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan). 

"Bahwa kami tim hukum Idamanta telah melaporkan direksi PD Terminal Makassar atas nama Arsony yang telah memfasilitasi tempat dan mengampanyekan paslon nomor urut 3 Fadli Nanda serta memfasilitasi karyawan PD terminal," ujar jubir tim hukum Danny Pomanto-Fatmawati, Akhmad Rianto dihubungi VOI, Jumat, 6 November. 

Bukan hanya Dirut PD Terminal Makassar, tim hukum Adama juga melaporkan calon wakil wali kota Makassar nomor urut 3 Fadli Ananda. Diduga Fadli memanfaatkan fasilitas negara. 

"Terkait persoalan ini di dalam rekaman sangat jelas bagaimana Arsony mengampanyekan Fadli Ananda yang tepat berada di sampingnya dan ngarahkan para karyawan PD terminal untuk memilih paslon nomor 3,"ujarnya.

Laporan ini diajukan ke Bawaslu Kota Makassar setelah tim Adama mengantongi bukti dan video pada Senin, 2 November.

"Di dalam rekaman video dan foto terlihat kalau peristiwa ini terjadi di lantai 2 kantor PD terminal kota Makassar," kata Akhmad Rianto.