Dear Bonge dan Jeje, Pengamat ini Bilang Sarinah Bisa Jadi <i>The Next</i> Citayam Fashion Week
Roy tengah bergaya di catwalk CFW Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Joga menilai Gedung Sarinah dapat menjadi salah satu pilihan tempat bagi para anak muda untuk menggelar peragaan busana "Citayam Fashion Week".

Menurut Nirwono, Sarinah yang baru saja selesai dipugar itu bisa menjadi tempat untuk menggelar "Citayam Fashion Week". Pasalnya gedung tersebut merupakan salah satu tempat di Jakarta yang memang diperuntukkan sebagai ruang kreasi bagi anak muda.

"Sejak awal, Sarinah menawarkan tempat itu sebagai cretive centre (pusat kreasi) buat generasi muda," kata Nirwono, Jumat 22 Juli dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Nirwono pun menilai fenomena "Citayam Fashion Week" di Dukuh Atas atau dikenal sebagai kawasan berkumpulnya remaja asal Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD) ini terjadi karena kurangnya ruang terbuka yang dapat menampung aspirasi para anak muda.

Oleh karena itu, menurut dia, fenomena ini sepatutnya dapat mendorong pemerintah kota dan kabupaten di wilayah Jabodetabek, termasuk Citayam, Bojong Gede, dan Depok, untuk menyediakan ruang-ruang publik atau taman kota yang menarik, berdesain kekinian, gratis, strategis, dan terbuka bagi berbagai kegiatan anak muda.

Dia menambahkan anak-anak muda tersebut tidak akan dicegah oleh petugas keamanan selama mereka tidak menimbulkan vandalisme di ruang publik.

Lalu terkait dengan keberlangsungan "Citayam Fashion Week", menurut Nirwono, kegiatan peragaan busana ini tidak akan berlangsung lama jika tidak dikelola dengan baik karena kegiatan tersebut muncul saat liburan sekolah.

"Artinya, ketika sekolah mulai masuk kembali, ajaran baru dimulai, belum tentu kegiatan 'Citayam Fashion Week' akan berlangsung. Jika tidak dikelola dengan baik, kegiatan ini tidak akan berlanjut," kata dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan kegiatan Citayam Fashion Show yang kerap dilakukan pada sore hingga malam hari di zebra cross kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat, tidak dilarang.

Hal ini membantah pernyataan Pemerintah Kota Jakarta Pusat yang menyatakan ajang catwalk yang dilakukan remaja "SCBD" (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) di area penyeberangan dilarang.

"Ada surat keputusannya, tidak? Selama belum ada surat, maka belum ada larangan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 22 Juli.

Anies kembali menegaskan bahwa belum ada regulasi resmi yang mengatur larangan kegiatan seperti fashion show di zebra cross.

"Kalau ada surat keputusannya, berarti itu sebuah ketetapan. Kalau tidak ada surat keputusannya maka itu bukan ketentuan. Negara itu diatur lewat regulasi. Selama tidak ada regulasinya, berarti tidak ada larangan," ucap dia.