JAKARTA - Paula Verhoeven dan Baim Wong diketahui menawarkan ide untuk membesarkan fashion Citayam Fashion Week. Paula bahkan memberikan uang tunai Rp500 juta kepada Bonge untuk menggelar lomba fashion secara legal.
Setelah itu, PT Tiger Wong Entertainment milik Baim Wong dan Paula Verhoeven diketahui mendaftarkan merek Citayam Fashion Week ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.
Dilihat dari Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI), Minggu, 24 Juli, pendaftaran Citayam Fashine Week (CFW) dilakukan pada pada 20 Juli 2022 dengan nomor permohonan JID2022052181.
“Hiburan dalam sifat peragaan busana, Layanan hiburan yaitu menyediakan podcast di bidang mode, layanan pelaporan berita di bidang fashion, Menyediakan video online yang tidak dapat diunduh di bidang mode, organisasi peragaan busana untuk tujuan hiburan, pelaksanaan pameran, peragaaan busana dan pameran kebudayaan untuk tujuan hiburan, pengaturan peragaan busana untuk keperluan pertunjukan, perencanaan pesta [hiburan] untuk acara promosi sehubungan dengan peragaaan busana, produksi program televisi di bidang mode untuk tujuan hiburan, publikasi majalah mode untuk tujuan hiburan”
Selain perusahaan milik Baim Wong dan Paula, Citayam Fashion Week didaftarkan oleh Indigo Aditya Nugroho. Permohonan diterima pada 21 Juli 2022 dengan nomor permohonan JID2022052496.
Gara-gara ketahuan mendaftarkan HAKI, warganet pun berfikir Baim Wong 'mencuri' ide dari anak-anak muda dari pinggiran kota Jakarta itu. Namun, tak mau berpolemik panjang, Baim pun memberikan klarifikasi melalui Instagram pada Senin, 25 Juli.
"Citayam Fashion Week ini bukan milik saya.... Ini milik mereka semua, ini milik Indonesia. Saya hanyalah orang yang punya visi menjadikan Citayam fashion Week sebagai ajang untuk membuat trend ini menjadi wadah yang legal dan nggak musiman. Dan yang paling penting, bisa memajukan fashion Indonesia di mata dunia," tulis Baim.
Memiliki istri seorang model internasional, Baim punya visi untuk serius mengembangkan fashion show jalanan ini. "Kenapa saya tergerak? Berawal semua ini karena istri saya. Karena dia mengerti dunia fashion dan dia melihat Citayam Fashin Week ini adalah gerakan dimana orang-orang sudah memedulikan fashion," tegasnya.
Menurut Paula, sebagaimana ditulis Baim, gerakan ini mengubah stigma bahwa fashion itu mahal. "Dan ternyata di Indonesia, fashion utu nggak harus mahal dan mereka bangga memakainya. Kebanggan itu adalah achivemen yang penting dan harus dibudidayakan," jelasnya.
Karena itulah, Baim dan Paula beisinatif mendaftarkan HAKI Citayam Fashion Week. "Orang-otang dengan mimpi yang besar yang harus membantu mereka. Bukan karena kepentingan bisa dapat berapa? Tapi visinya itu mau dibawa sejauh apa? Dan sejauh pa akita percaya pada tujuan itu? Dan tujuan itu untuk kesejahteraan siapa? Dan apakah ada manfaat untuk orang banyak? Terlalu berisiko ketika kita mempunyai cita-cita atau tujuan yang besar. Karena membuat sesuatu menjadi besar pasti memerlukan biaya," paparnya.
Baim menegaskan sudah melakukan koordinasi dengan inisiator Citayam Fashion Week diantaranya Bong, Roy, Kurmam dan Jeje. Dia meyakinkan jika ada hasil dari visinya, akan dikembalikan pada anak-anak tersebut.
"Hasil dari sini saya belum tahu ada atau enggak. Tapi kalaupun ada, itu akan menjadi milik kalian juga. Dan bukan cuma itu, inget ada nama Citayan di depannya. Itu juga milik mereka, ini benar-benar milik Indonesia," tegasnya.
Ke depan Baim Wong berharap dipercaya untuk terus mendampingi Bong, Roy, Jeje, dan Kurma untuk membangung Citayam. "Kalian bangun Citayam menjadi daerah yang hebat dengan uang ini. Saya hanya bagian dari kalian untuk bisa meraih mimpi. Saya hanya butuh kepercayaan kalian...." harapnya.
BACA JUGA:
Sebagaimana merasakan kegelisahan warga pengguna jalan, Baim Wong pun sedang mengupayakan untuk mencari tempat yang aman. Dia mengatakan punya semua bukti kapan menghubungi BOnge dan mendaftarkan HAKI. Bahkan, dia menghubungi Pak Menteri (tanpa menyebut nama) dan Dirut Sarinah untuk mencari tempat yang lebih layak.
"Saya minta ijin Dirut Sarinah menjaga-jala kalau suatu saat mereka nggak boleh di dukuh atas karena keadaan sekarang terlalu ramai. Semua itu saya lakuin bukan untuk kepentingan pribadi," tegas Baim Wong.