Tuntut Anies Pertahankan UMP DKI, KSPI: Kita Terus Dukung Pak Anies Sampai Jadi Presiden
Demo massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut Gubernur DKI Anies Baswedan mempertahankan besaran UMP DKI tahun 2022 sebesar Rp4,64 juta./FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertahankan besaran upah minimum provinsi (UMP) DKI tahun 2022 sebesar Rp4,64 juta.

Hal ini disuarakan dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada hari ini.

Dalam orasinya, Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi DKI Mohammad Andre Nasrullah meminta Anies tidak perlu ragu untuk mengajukan banding atas putusan PTUN Jakarta yang menurunkan UMP DKI dari Rp4,64 juta menjadi Rp4,53 juta.

Bahkan, Andre mengklaim pihaknya akan terus mendukung langkah politik Anies, termasuk mencalonkan diri sebagai Presiden.

"Enggak perlu takut, Pak Anies. Datang dan lakukan gugatan (banding). Perda (Perwakilan Daerah) KSPI DKI terus mendukung Pak Anies sampai Pak Anies jadi presiden," ucap Andre di lokasi, Rabu, 20 Juli.

Andre menyebut KSPI DKI sebelumnya mendukung Anies sejak mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini maju sebagai calon Gubernur DKI pada Pilkada 2017 lalu.

Karenanya, Andre menuntut Anies mempertahankan janjinya untum menyejahterakan buruh saat menetapkan kenaikan UMP DKI sebesar 5,1 persen menjadi Rp4,64 juta per bulan.

"Sejak dari awal memutuskan UMP, KSPI ada di sini. Gubernur (pernah) datang menemui kita. Beliau berjanji akan memutuskan upah DKI jakarta dengan rasa keadilan," seru Andre.

"Sudah melewati banyak hal, banyak rintangan. Kenapa hari ini kita datang? Kita dukung lagi beliau melakukan gugatan," lanjutnya.

Sampai saat ini, demonstrasi masih berlangsung dengan orasi-orasi yang diserukan. Mereka membentuk barisan menghadap Balai Kota DKI dengan membentangkan spanduk berisi tuntutannya.

Barisan buruh menggunakan sebagian jalan, namun terpantau lalu lintas di sekitar tidak terlalu padat imbas demo ini.

Buruh berencana melakukan audiensi kepada pihak Pemprov DKI. Rencananya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah akan menemui para buruh untuk menampung aspirasi tersebut.