Bagikan:

JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto buka suara soal pernyataan ketua RT setempat bahwa CCTV bahwa sekitaran rumah singgah Kadiv propam Irwan Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan telah diganti pihak Bareskrim saat insiden baku tembak antar dua ajudannya.

Menurutnya apa yang dikatakan ketua RT mungkin mengarah kepada CCTV yang ada di Pos dekat rumah Irjen Sambo. Pasalnya kamera pengawas yang di lokasi itu telah disita oleh penyidik, guna mengungkap kasus aksi saling tembak tersebut.

"Mungkin yang dimaksud dekoder CCTV lingkungan yang ada di pos. Karena yang lama disita penyidik. Agar tetap beroperasi maka diganti yang baru," kata Budhi saat dikonformasi, Rabu, 13 Juli.

"Mungkin itu yang dimaksud (CCTV Pos) Logikanya, apa iya ketua RT tahu? Kan lazimnya dekodernya ada di dalam rumah?," sambungnya.

Diketahui sebelumnya Ketua RT 05 RW 01 Seno Sukarto mengaku mendapat laporan dari salah satu petugas keamanan bahwa insiden baku tembak terjadi pada Jumat, 8 Juli, sekiranya sore hari.

Sementara itu, kamera pengawas atau CCTV yang berada di rumah Kadiv Propam tak berfungsi saat baku tembak antara Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat dengan Bharada RE. Polisi menyebut penyebabnya karena decoder kamera CCTV mengalami kerusakan.

"Ya decodernya (rusak, red)," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto kepada wartawan di Bareskrim Polri, Selasa, 12 Juli.

Dengan kerusakan itu, bukan hanya satu kamera yang tak berfungsi. Tetapi, seluruh CCTV yang terpasang di rumah singgah itu mati. Karenanya, aksi baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada RE tak terekam.

"(CCTV) Yang ada di rumah itu (mati, red)," ungkapnya.

Namun, saat disinggung mengenai jumlah kamera yang terpasang di rumah itu, Budhi tak bisa memastikannya. Sebab, sampai saat ini pihaknya belum menghitung secara rinci.