Komisi III DPR Tunggu Perkembangan dan Kronologi Sebenarnya dari Kasus Polisi Tembak Polisi
Rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Juli malam/FOTO: Rizky Sulistio-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, masih menjadi misteri. Dugaan pelecahan terhadap istri Irjen Ferdy, Putri Candrawathi, berkembang jadi desas-desus soal asmara.

Baku tembak Brigadir J dengan Bharada E juga dinilai aneh oleh publik. Pasalnya, ada luka sayatan pada tubuh Brigadir J yang disebut berasal dari gesekan proyektil, mulai dari robekan di mulut hingga putus jari. Ditambah lagi, CCTV yang disebut rusak sejak dua pekan lalu. 

Merespons hal ini, Anggota Komisi III DPR Jazilul Fawaid, mengatakan pihaknya menunggu kronologi sebenarnya dari pihak Polri. Sembari memonitor perkembangan kasus yang melibatkan dua abdi negara itu.  

"Ya kita tunggu saja kronologi sebenarnya, terus perkembangan kasusnya, sehingga kita tidak mudah membuat opini dan spekulasi," ujar Jazilul, Rabu, 13 Juli. 

Politikus PKB itu mengakui, ada keanehan dalam masalah ini. "Menurut hemat saya, ini masalah yang aneh," ungkapnya. 

Misalnya, kata Jazilul, dua anggota kepolisian yang bisa saling angkat senjata. Namun, dia enggan menyebut soal keanehan lainnya. 

"Ya misalkan saling tembak antar polisi, kan aneh," imbuhnya. 

Agar tak menimbulkan persepsi macam-macam, Wakil Ketua MPR itu pun menyerahkan penanganan kasus ini kepada kepolisian RI. Dia yakin Polri profesional mengungkap kasus tersebut hingga terang benderang. Jazilul menilai tim pencari fakta yang sudah dibentuk dapat bekerja secara independen. 

"Biarkan polisi bekerja sekarang untuk membuka secara terang kepada publik apa inti masalah. Jangan digeser-geser kepada misalkan soal nanti timnya enggak independen lah, nanti ikut campur di situ lah. Serahkan saja kepada polisi, saya yakin dengan kapasitasnya," pungkasnya. 

Tim Khusus Sedang Bekerja

Sementara itu, tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah mulai bekerja menangani kasus tewasnya Brigadir J karena baku tembak dengan Bharada E di rumah singgah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Pencarian bukti dan petunjuk pun dilakukan.

"Tim khusus sudah bekerja dan setelah selesai akan kami sampaikan," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Rabu, 13 Juli.

Hanya saja, tak disampaikan secara rinci langkah awal yang sudah dilakukan tim khusus dalam penanganan kasus tersebut.

Sejauh ini, Ramadhan hanya menegaskan Polri akan komitmen untuk menyelesaikan kasus itu.

"Kami sampaikan bahwa pimpinan Polri berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan tuntas," kata Ramadhan.

Langkah awal yang dilakukan tim khusus diduga dengan melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah singgah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

 

Sebab, pada Selasa 12 Juli, malam, nampak puluhan polisi di rumah singgah itu. Mulai dari Kabareskrim Komjen Agus Ardianto hingga Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.