Bagikan:

JAKARTA - Sebuah robot sedang mendistribusikan salinan Al-Qur'an kepada jemaah yang melakukan prosesi haji terakhir mereka sebelum meninggalkan Mekah, Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci melaporkan pada Hari Senin.

Tawaf Al-Wada atau Tawaf Perpisahan dilakukan sebelum jemaah berangkat dari Mekkah dan merupakan ritual wajib dilakukan, sebagai penutup rangkaian ibadah haji setiap tahunnya.

Sheikh Badr bin Abdullah Al-Furaih, wakil presiden kepresidenan untuk urusan bimbingan menjelaskan, robot tersebut menggunakan sistem navigasi otomatis ganda dan memiliki sensor tiga dimensi untuk menghindari tabrakan dengan penghalang dan orang.

Robot ini memiliki berat 59 kg dan dapat membawa beban hingga 40 kg. Kecepatannya, yang dapat dikontrol, bervariasi antara 0,5-1,2/s, dan dimensinya adalah 565 x 537 x 1290 mm, melansir Arab News 11 Juli.

Al-Furaih mengatakan, penggunaan teknologi, aplikasi modern, dan kecerdasan buatan menjadi salah satu prioritas kepala kepresidenan Dr. Sheikh Abdurrahman As-Sudais.

robot membagikan al-qur
Robot yang digunakan untuk membagikan Al-Qur'an kepada jemaah haji. (Sumber SPA via Arab News)

Salah satu bagian dari peningkatan layanan untuk jemaah berbasis teknologi adalah, penerjemahan khutbah Arafah, yang tahun ini diterjemahkan ke dalam 14 bahasa berbeda.

Sheikh Abdurrahman As-Sudais mengatakan, kepemimpinan Kerajaan menawarkan dukungan tak terbatas untuk pengembangan layanan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

Saat terjemahan langsung khotbah Arafat memasuki tahun kelima, langkah tersebut telah diperluas untuk mencakup 14 bahasa, katanya. Terjemahan langsung dari khotbah Hari Arafat adalah pekerjaan luas untuk dunia, dan khususnya bagi pengunjung ke tempat-tempat suci, memungkinkan penutur non-Arab untuk mendengarkan dalam bahasa asli mereka, terangnya.

Terjemahan tersebut bermanfaat bagi 1 juta orang di tahun pertama, 11 juta di tahun kedua, 50 juta di tahun ketiga, 100 juta di tahun keempat dan akan mencapai 200 juta orang di seluruh dunia pada 2022, tambahnya.

Dia mengatakan bahwa khotbah awalnya diterjemahkan ke dalam dua bahasa. Ini ditingkatkan menjadi lima dan, kemudian, 10 bahasa. Kepemimpinan kemudian menyetujui terjemahan dalam bahasa Inggris, Prancis, Melayu, Urdu, Persia, Rusia, China, Bengali, Turki dan Hausa, dengan Spanyol, India, Swahili dan Tamil ditambahkan ke dalam daftar tahun ini.