ABG Citayam, Bojonggede Hingga Depok Jadi Rajin <i>Nongkrong</i> di Dukuh Atas, Satpol PP Dirikan 6 Pos
Kawasan Dukuh Atas dan Sudirman, Jakarta, kini menjadi magnet nongkrong banyak remaja dari Citayam, Bojonggede dan Depok. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kawasan Dukuh Atas dan Sudirman, Jakarta, kini menjadi magnet nongkrong banyak remaja dari Citayam, Bojonggede hingga Depok. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merespons dengan mendirikan enam posko penjagaan protokol kesehatan di sekitar lokasi.

Kepala Satpol PP Kecamatan Menteng, Hendra menjelaskan, enam posko tersebut ditempatkan di Kawasan Menteng, atau sekitar Jalan Kendal sebanyak 2 lokasi. Sedangkan kawasan Tanah Abang sebanyak empat lokasi.

"Biasanya titik yang kami jaga hanya dua orang atau monitor saja, sekarang kami melakukan pemasangan tenda. Jadi ada poskonya sendiri," kata Hendra saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 12 Juli.

Hendra menjelaskan, posko tersebut dijaga oleh tiga personel pukul 06.00-00.00 WIB.

Menurut dia, dengan adanya penebalan personel ini, remaja yang sering "nongkrong" di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas dapat menjaga protokol kesehatan (prokes), tidak membuang sampah sembarangan serta tidak berkumpul lebih dari jam 22.00 WIB.

Selain penempatan posko, berdasarkan laporan Antara, Satpol PP bersama unsur tiga pilar, yakni Koramil dan Polsek Metro Menteng serta Dishub DKI Jakarta juga rutin melakukan penyisiran di lokasi nongkrong remaja dari Citayam, Bojonggede hingga Depok itu.

Aparat melakukan patroli ke kawasan Sudiman serta terowongan Kendal hingga pukul 00.00 WIB untuk memastikan tidak ada masyarakat yang berkerumun.

"Setiap hari kita ada giat, tetapi yang lebih difokuskan hari Sabtu dan Minggu karena lonjakan pengunjungnya terjadi pada hari libur," kata Hendra.

Hendra menambahkan, pihaknya sudah memasang spanduk larangan membuang sampah sembarangan beserta sanksi yang akan diterapkan jika pengunjung melanggar.

Pengunjung yang kedapatan membuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi kerja bakti, membersihkan sampah sekitar sambil menggunakan rompi bertuliskan "pelanggar".

Fnomena SCBD yang melakukan "fashion show" atau aksi unjuk busana ini didasari karena mereka menganggap bahwa potret suasana kawasan Stasiun Sudirman dan BNI City di Dukuh Atas seperti berada di Korea Selatan.

"Mereka beranggapan di (Jalan) Kendal itu mirip dengan di Korea, makanya mereka senang berkumpul di sana," kata Hendra.