Roket Rusia Hantam Apartemen Ukraina di Donetsk: 15 Orang Tewas, Lusinan Lainnya Dikhawatirkan Terperangkap Reruntuhan
Bangunan di Ukraina hancur terkena serangan Rusia. (Wikimedia Commons/National Police of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 15 orang tewas dan dua lusin lainnya dikhawatirkan terperangkap reruntuhan, setelah roket Rusia menghantam sebuah blok apartemen berlantai lima di wilayah Donetsk timur Ukraina, kata para pejabat setempat pada Minggu

Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan, serangan terhadap gedung apartemen itu terjadi pada Sabtu malam di Kota Chasiv Yar. Layanan darurat regional memberikan jumlah korban tewas pada 15 pada Minggu sore.

Sementara itu, Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, menulis di Telegram bahwa enam orang telah diselamatkan dari puing-puing di Chasiv Yar dan 23 orang, termasuk seorang anak, masih terkubur.

"Kami berlari ke ruang bawah tanah, ada tiga ledakan, yang pertama di suatu tempat di dapur," kata seorang penduduk setempat yang menyebut namanya sebagai Ludmila, berbicara ketika penyelamat mengeluarkan mayat dengan kain putih dan membersihkan puing-puing menggunakan derek serta tangan mereka, melansir Reuters 11 Juli.

"Yang kedua, saya bahkan tidak ingat, ada petir, kami berlari menuju pintu masuk kedua dan kemudian langsung ke ruang bawah tanah. Kami duduk di sana sepanjang malam sampai pagi ini." Korban selamat lainnya, yang menyebut namanya sebagai Venera, mengatakan bahwa dia ingin menyelamatkan dua anak kucingnya.

"Saya dilempar ke kamar mandi, semuanya kacau, saya shock, semua berlumuran darah. Pada saat saya meninggalkan kamar mandi, ruangan itu penuh dengan puing-puing, tiga lantai runtuh. Saya tidak pernah menemukan anak kucing di bawah reruntuhan," urainya sambil menangis.

Terpisah, Andriy Yermak, kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskiy, mengatakan dalam sebuah posting Telegram, serangan itu adalah "serangan teroris lain," dan sebagai akibatnya Rusia harus ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme.

Diketahui, Provinsi Lugansk dan Donetsk terdiri dari Donbas, kawasan industri timur Ukraina yang telah menjadi medan perang terbesar di Eropa dalam beberapa generasi. Rusia ingin merebut kendali Donbas atas nama separatis yang didukungnya. Sebelumnya, pasukan Moskow mengklaim berhasil menguasai Lugansk.

Pasukan Rusia menyerang posisi Ukraina di dekat kota Sloviansk di Donetsk tetapi terpaksa mundur, kata militer Ukraina, menambahkan bahwa pasukan Rusia telah meluncurkan serangan rudal jelajah ke kota timur laut Kharkiv dari sisi perbatasan mereka. Itu tidak memberikan rincian kerusakan atau korban.

Adapun Gubernur wilayah Luhgnsk Serhiy Gaidai mengatakan, pasukan Rusia berkumpul di dekat desa Bilohorivka, sekitar 50 km (30 mil) timur Sloviansk.

Rusia "menembaki pemukiman di sekitarnya, melakukan serangan udara, tetapi masih tidak dapat dengan cepat menduduki seluruh wilayah Lugansk," tulisnya di Telegram.

Di Moskow, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menghancurkan dua hanggar di dekat kota Donetsk, Kostyantynivka, yang menampung howitzer M777 buatan AS, yang katanya telah digunakan untuk menembaki daerah pemukiman Donetsk.

Kantor berita Rusia mengutip pejabat separatis yang mengatakan pada hari Minggu bahwa militer Ukraina telah menembaki Donetsk menggunakan artileri 155 mm standar NATO sejak pagi, melukai dua warga. Reuters tidak dapat memverifikasi akun medan perang secara independen. Juru bicara militer Ukraina tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.