Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengundurkan diri dari posisinya, tetap akan tetap menduduki jabatannya sampai terpilih pemimpin yang baru, dalam pengumumannya di Downing Street 10, Kamis.

Boris Johnson mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif pada Hari Kamis, tetapi akan terus menjabat sebagai perdana menteri sampai penggantinya dipilih, menyusul longsoran pengunduran diri dalam kabinetnya yang mengikis otoritasnya dan melumpuhkan pemerintah Inggris.

"Sekarang jelas keinginan Partai Konservatif parlemen, bahwa harus ada pemimpin baru partai itu dan oleh karena itu perdana menteri baru," ujarnya di luar kediaman resmi PM Inggris, mengutip The Washington Post 7 Juli

"Saya telah menunjuk kabinet untuk melayani, seperti yang saya akan lakukan, sampai pemimpin baru ada," sambungnya. Proses itu bisa memakan waktu setidaknya enam minggu atau lebih lama. Jadwal akan diumumkan minggu depan.

Dalam kesempatan itu, dia memberi penghormatan kepada istrinya, Carrie, yang sedang menonton pidatonya dengan putri kecil mereka di pelukannya.

"Saya tahu ada banyak orang yang lega, dan mungkin tidak sedikit yang juga akan kecewa. Saya ingin Anda tahu betapa sedihnya saya karena harus melepaskan pekerjaan terbaik di dunia," sambungnya.

Tidak akan ada pemilihan umum. Sebaliknya, perdana menteri baru akan dipilih dalam pemungutan suara anggota Partai Konservatif, yang akan tetap berkuasa.

Meskipun tidak jarang dalam politik Inggris bagi seorang perdana menteri untuk tetap menjabat sampai pemilihan pengganti mereka, beberapa anggota parlemen dan grandees partai memperingatkan, Johnson menodai partai dan terlalu rusak untuk tetap di kantor selama musim panas.