JAKARTA - Militer China mengumumkan pada Hari Jumat, mereka mengadakan latihan kesiapan tempur bersama, patroli dan latihan tempur di laut serta wilayah udara di sekitar Taiwan, ketika senator senior Amerika Serikat mengunjungi Taipei untuk bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, menentang segala bentuk interaksi resmi antara pejabat AS dengan Taiwan, secara rutin menggambarkan Taiwan sebagai masalah paling sensitif dan penting dalam hubungannya dengan Washington.
Latihan tersebut, yang diumumkan oleh Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), diselenggarakan sebagai tanggapan atas "kolusi dan provokasi" oleh Amerika Serikat dan Taiwan, kata juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian dalam sebuah pernyataan.
Beberapa jet tempur China melintasi garis tengah Selat Taiwan pada Hari Jumat di bagian utara jalur air, sumber Taiwan yang menjelaskan masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, menambahkan bahwa pesawat itu tidak memasuki wilayah udara Taiwan.
Sumber itu mengatakan jarang pesawat China melintasi penyangga tidak resmi, terutama dari barat laut Taiwan.
Pesawat itu "terbang lurus melintasi" garis tengah dan kemudian "berputar-putar" melakukan operasi taktis, kata orang itu, seraya menambahkan jet tempur Taiwan untuk mencegat pesawat-pesawat China.
"Itu adalah pesan provokasi yang jelas," kata orang itu, mengutip kunjungan Senator AS Rick Scott, politisi Partai Republik senior yang mengepalai Komite Senator Nasional Republik dan duduk di Komite Angkatan Bersenjata Senat pada Hari Jumat, seperti dikutip 8 Juli.
Sementara itu, Angkatan Udara Taiwan mengatakan pihaknya "memahami sepenuhnya" situasi di daerah itu dan 'secara aktif' membela keamanan nasional, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Terpisah, Juru bicara China Wu mengatakan, kunjungan Scott ke Taiwan telah secara serius merusak hubungan China-AS dan meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.
"Tentara Pembebasan Rakyat China siap berperang setiap saat, akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menggagalkan campur tangan kekuatan eksternal dan upaya pemisahan diri dari kemerdekaan Taiwan, dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial," paparnya.
Setelah bertemu dengan Presiden Tsai di Taipei pada hari Jumat, Scott mengatakan kepada wartawan, dia percaya 'dunia telah berubah' menyusul tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.
"Kita semua harus menempatkan diri kita pada posisi yang bisa memastikan kita mempertahankan kebebasan yang kita semua yakini. Saya pikir akan sangat membantu jika Taiwan berpartisipasi dalam RIMPAC dan saya harap itu yang terjadi di masa depan," jelasnya.
Diketahui, Latihan Lingkar Pasifik, yang dikenal sebagai RIMPAC, disebut sebagai latihan maritim internasional terbesar di dunia, dengan yang terbaru dimulai akhir bulan lalu yang diikuti 26 negara berpartisipasi dalam latihan di sekitar Hawaii dan California selatan.
Sebelumnya, Pemerintah Taiwan mengecam peningkatan tekanan militer dan politik China untuk mencoba dan memaksa pulau itu menerima kedaulatan China, dengan mengatakan hanya 23 juta rakyatnya yang dapat memutuskan masa depan mereka.
"Taiwan akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik," kata Tsai kepada Scott.
BACA JUGA:
Sementara, Ketegangan AS-China meningkat karena sejumlah masalah termasuk Taiwan, Laut China Selatan, tarif perdagangan, dan penolakan China untuk secara terbuka mengkritik pemimpin Rusia Putin atas perang di Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dijadwalkan bertemu dengan menteri luar negeri China Wang Yi pada hari Sabtu di pertemuan para menteri luar negeri G20 di Bali, Indonesia.