Kepala Otorita IKN Nusantara: Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Dimulai dari Istana Negara
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono memberi penjelasan usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/6/2022). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Muchlis Jr./aa.

Bagikan:

BALIKPAPAN - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyebutkan Istana Negara sebagai tempat Presiden tinggal dan berkantor, juga Istana wakil presiden, bersama sejumlah bangunan kantor lainnya menjadi yang pertama dibangun di kawasan Ibu Kota Nusantara.

Termasuk juga beberapa kantor kementerian, fasilitas untuk TNI dan Polri, perumahan, sekolah, rumah sakit, taman dan ruang terbuka hijau, juga pasar dan tempat hiburan yang sesuai dengan kondisi alam dan lingkungan.

"Saat ini sudah dimulai pematangan lahan, pembuatan jalan akses menuju titik-titik lokasi pembangunan, pembangunan bendungan untuk intake air minum, dan persemaian bibit pohon untuk nanti ditanam di tempat yang sudah ditentukan," kata Bambang Susantono di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dilansir ANTARA, Rabu, 6 Juli.

Selain itu, Otorita IKN Nusantara bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait juga menyelenggarakan berbagai macam program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, agar bisa terlibat dalam pembangunan.

"Sebab penduduk setempat, penduduk Kecamatan Semoi dan Sepaku, adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan IKN,” kata Bambang Susantono.

Guna memastikan kebutuhan tenaga kerja, OIKN juga bekerja sama dengan Universitas Mulawarman dan Universitas Balikpapan untuk mempelajari kondisi sosial masyarakat di kedua kecamatan tersebut.

Tim dari kedua kampus juga mendata kebutuhan masyarakat dan keahlian yang diperlukan di IKN khususnya dalam tahap pembangunan ini.

Sementara itu, Presiden Indonesia Diaspora Network (IDN) Global Kartini Sarsilaningsih mengharapkan IKN menjadi simbol kemajuan peradaban bangsa Indonesia.

IDN Global akan ikut menggaungkan ke mancanegara karena diaspora Indonesia yang tersebar di luar negeri dapat menjadi elemen strategis untuk mendukung investasi di IKN.

Kartini juga menyampaikan harapannya perihal Rumah Diaspora di IKN, untuk mewadahi diaspora Indonesia di seluruh dunia untuk menampilkan prestasi, menggali potensi kolaborasi, menyalurkan aspirasi, memperluas jaringan, dan menjaga silaturahmi antara diaspora dan pemangku kepentingan di IKN.

Selain itu, Kartini mengungkapkan bahwa IDN Global berencana mengimplementasikan program digitalisasi desa dan donasi buku dari seluruh dunia melalui program Buku, Jendela Dunia.

“Kami sudah memiliki kelompok kerja diaspora bangun desa. Sistemnya dibuat diaspora di Australia, namanya openSID, sudah dipakai 5000 desa dan didukung komunitas sehingga sistem itu terus berkembang,” ungkap Kartini.

Bambang mengapresiasi partisipasi IDN Global dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara. Menurut Bambang, hal tersebut merupakan wujud kecintaan diaspora kepada bangsa Indonesia.

"Sebagai ibu kota kebanggaan kita bersama, Nusantara adalah kota Indonesia masa depan, yang modern, dan berkarakter kebhinekaan tetapi tetap satu bangsa,” tegas Bambang.