JAKRTA - China memerangi wabah COVID-19 yang baru muncul di seluruh negeri dengan pengujian massal dan pembatasan baru, termasuk di Shanghai yang sebelumnya mengalami penguncian panjang, kini bermunculan kasus abru terkait bangunan yang menampung fasilitas karaoke ilegal.
Tekanan meningkat pada para pejabat untuk mencegah penyebaran yang lebih luas dan gangguan yang serupa dengan isolasi yang menyakitkan dan mahal, yang dialami Shanghai, kota terpadat di China, pada Bulan April dan Mei.
"Beberapa daerah China menghadapi wabah lokal dan infeksi telah muncul di tingkat komunitas di Shanghai, yang harus kita anggap sangat penting," kata pejabat kesehatan kota Zhao Dandan kepada wartawan, Rabu, melansir Reuters 6 Juli.
"Seharusnya tidak ada kemalasan," sambung Zhao.
Sementara beban kasus harian terbaru negara itu lebih dari 300 infeksi tidak signifikan menurut standar global, kekhawatiran itu dapat memicu putaran pembatasan ketat lainnya yang membebani pasar saham China
Diketahui, China adalah satu-satunya ekonomi utama yang menggali kebijakan "nol-COVID" yang bertujuan untuk segera memberantas semua wabah, sementara seluruh dunia mencoba untuk hidup berdampingan dengan virus.
Namun, pendekatannya yang tanpa kompromi telah menyebabkan kemarahan publik yang jarang terjadi dan membebani pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Misalnya Shanghai, yang melaporkan 24 kasus baru untuk Selasa versus delapan hari sebelumnya, sedang menguji semua penduduk di sembilan dari 16 distriknya dari Selasa hingga Kamis serta di beberapa bagian dari tiga distrik lainnya.
Hingga saat ini, pusat komersial berpenduduk sekitar 25 juta ini sudah mengharuskan penduduk untuk sering diuji untuk memasuki pusat perbelanjaan atau naik transportasi umum.
Otoritas kota telah menangguhkan operasi ruang karaoke, tetapi tempat budaya lain yang baru dibuka kembali seperti perpustakaan akan tetap buka. Bioskop akan dibuka kembali pada Hari Jumat.
Sementara itu, Beijing yang melaporkan enam kasus pada Selasa, mendesak pusat transportasi dan hotel untuk memeriksa suhu tubuh pengunjung dan bukti hasil tes COVID negatif.
Terpisah, beban kasus di provinsi Anhui timur, di mana lebih dari 1 juta orang di kota-kota kecil dikunci, sedikit menurun menjadi 222 pada Selasa dari 231 sehari sebelumnya. Provinsi ini masih menyumbang sebagian besar infeksi baru China.
Adapun di kota barat laut Xian di Provinsi Shaanxi, penutupan tujuh hari berbagai tempat hiburan dan penangguhan makan di restoran mulai berlaku pada Hari Rabu. Kota berpenduduk 13 juta itu mendeteksi 11 kasus baru pada Selasa.
Xian, yang terkenal dengan Terracota Army-nya, adalah kota besar pertama di Tiongkok yang menyatakan perang melawan subvarian BA.5.2 dari varian Omicron COVID yang menular, yang dianggap lebih menular daripada subvarian BA.2 yang ditemukan pada wabah sebelumnya di Tiongkok.
Gubernur Shaanxi Zhao Yide mengatakan, kota-kota di provinsi itu harus memasuki keadaan "masa perang" dan meningkatkan penyaringan para pelancong.
Di provinsi Jiangsu timur, 65 kasus baru terdeteksi pada Hari Selasa. Asosiasi Atletik Tiongkok telah membatalkan Kejuaraan Setengah Maraton Dunia Atletik November 2022 yang dijadwalkan akan diadakan di provinsi itu, di Yangzhou.
Diketahui, Presiden Xi Jinping mengulangi kebijakan "dinamis nol-COVID" negara itu pada kunjungan minggu lalu ke kota Wuhan, tempat COVID pertama kali dilaporkan.
BACA JUGA:
Presiden Xi mengatakan lebih baik mengeluarkan biaya ekonomi sementara dariapda membahayakan kehidupan dan kesehatan rakyat, dengan menerima COVID-19 sebagai endemik akan memiliki konsekuensi tak terbayangkan di China.
Para pejabat telah menunjuk pada jutaan kematian terkait COVID di seluruh dunia, dibandingkan dengan 5.226 yang dilaporkan di China.
Untuk diketahu, China akan segera menyiapkan dana infrastruktur negara 500 miliar yuan (74,69 miliar dolar AS) untuk menghidupkan kembali ekonomi, Reuters secara eksklusif melaporkan pada Hari Selasa.