Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan gelar kehormatan berupa Bintang Mahaputera kepada mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Pemberian penghargaan kepada Gatot Nurmantyo yang juga Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), akan dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10-11 November mendatang.

Selain Gatot, ada satu nama lainnya yang akan meraih gelar ini yaitu Arief Hidayat. Kemudian dua orang lainnya juga aka menerima gelar pahlawan nasional.

"Tanggal 10 dan 11 November 2020 Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional (PN) dan Bintang Mahaputera (BM). Yang dapat gelar PN, antara lain, SM Amin dan Soekanto, yang dapat BM, antara lain, Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat," kata Mahfud dikutip dari akun Twitter miliknya @mohmahfudMD, Selasa, 3 November.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini kemudian menjelaskan, gelar Bintang Mahaputera ini yang diberikan kepada Gatot Nurmantyo karena dirinya pernah menjadi Panglima TNI.

"Ya, semua mantan panglima dan semua mantan menteri serta Pimpinan Lembaga Negara yang selesai satu periode juga dapat BM. Itu harus diberikan tanpa pandang bulu," jelasnya.

Diketahui, Gatot memang pernah menjabat sebagai Panglima TNI dari 2014 hingga 2018 dan digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto. 

Sejak lengser tersebut, Gatot kerap memiliki pandangan yang berseberangan dengan pemerintah. Selain itu, dia juga membentuk KAMI yang dikenal sebagai organisasi yang kerap melontarkan kritikan kepada pemerintah Presiden Jokowi.

Adapun yang dimaksud Bintang Mahaputera adalah penghargaan atas jasa yang luar biasa seorang tokoh di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, serta kemakmuran bangsa dan negara. 

Selain Gatot, Presiden Joko Widodo juga telah memberikan gelar yang sama beberapa waktu lalu kepada duo pengkritiknya yaitu Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Keduanya diberi gelar Bintang Mahaputera karena sumbangsihnya sebagai anggota legislatif dan pernah menjabat sebagai pucuk pimpinan di DPR RI.