Bagikan:

JAKARTA - DPRD Kabupaten Indramayu melakukan kunjungan kerja ke DPRD DKI Jakarta dalam rangka meminta saran atau berkonsultasi terhadap pengelolaan sampah Ibu Kota untuk diadaptasi di daerahnya.

Sementara, selama bertahun-tahun perencanaan hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta belum juga melakukan pembangunan fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF).

Kunjungan DPRD Indramayu dilakukan pada Senin, 4 Juli kemarin. Rombongan anggota dewan ini diterima oleh Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta.

“Tujuan kami datang ke Jakarta ingin berguru dan menimba ilmu kepada di bidang persampahan di mana Jakarta kotanya bersih dan rapi. Yang kami lihat dan kami kunjungi di sekitaran Jakarta tampak bersih,” kata Wakil Ketua DPRD Indramayu Turah, dikutip pada Selasa, 5 Juli.

Kepada DPRD Indramayu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Panji Virgianto mengungkapkan saat ini DKI Jakarta tengah mencanangkan ITF untuk mengelola sampah Jakarta. Namun, kata Panji, sampai saat ini belum dilakukan pembangunan.

“Saya sampaikan di DKI ini belum ada pengelolaan sampah yang modern. ITF sampai saat ini sudah 13 tahun belum terlaksana, masih dalam proses,” ucap Panji.

Sementara, setiap harinya Jakarta memproduksi sampah hingga 7.100 ton per hari. Untuk menanggulanginya, Pemprov DKI disediakan bank sampah di berbagai wilayah Jakarta agar limbah limbah sampah dapat didaur ulang dan mempunyai nilai jual yang tinggi.

“Jakarta saat ini sudah mulai tertib lagi menyikapi sampah. Kemarin saya minta bank sampah itu harus ada sehingga bisa jadi biji kristal nanti kemudian dibeli oleh pabrik memudahkan mendaurnya,” tuturnya.

Kemudian, Panji menyebut bahwa penanganan sampah dan kebersihan DKI Jakarta dikerahkan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

“Nah, untuk kebersihan itu ada PPSU. Itu dievaluasi setiap tahun. Setiap Kelurahan itu perwakilanya 70 orang. Jadi rasa gotong royongnya itu,” imbuh dia.