JAKARTA - Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro mendorong partai politik (parpol) di Indonesia tak sekadar membahas politik dalam negeri seperti soal manuver elite politik menuju pilpres. Namun juga menggapai geopolitik atau isu keadilan dan perdamaian dunia.
Hal itu disampaikan Ari dalam membuka seminar internasional bertema 'Partai Politik dan Demokrasi dengan subtema Peran Partai Politik Dalam Mempromosikan Keadilan dan Perdamaian Dunia (The Political Parties Roles in Promoting The World Peace Justice)' di Yogyakarta, Senin 4 Juli.
"Parpol seharusnya tak hanya 'concern' dengan masalah internal, tetapi seharusnya lebih bisa terlibat dalam berkontribusi pada penyelesaian konflik dan perdamaian dunia," kata Ari dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Antara.
Apalagi, lanjut dia, dunia saat ini berada di tengah kondisi yang penuh konflik, ambigu, dan diwarnai dengan perang di Rusia-Ukraina.
Dunia selama ini dimanjakan globalisasi dan saling bekerja sama. Namun tiba-tiba dihadapkan dengan kondisi deglobalisasi yang hasilnya inflasi global mengarah resesi dunia.
"Masyarakat global menantikan peran partai politik melalui tindakan nyata dan memberikan kontribusi terhadap solusi yang diperlukan dunia. Presiden Jokowi berusaha memberi contoh dengan bertindak nyata berkunjung ke Rusia dan Ukraina. Ini salah satu contoh yang pantas diteladani," jelasnya.
BACA JUGA:
Doktor Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) yang juga Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya sepakat dengan apa yang disampaikan Ari. Bagaimana kesadaran parpol perlu dibangun dalam tanggung jawab untuk dunia.
"Perang Rusia-Ukraina menyadarkan kita bahwa apa yang telah digagas para pendiri bangsa bahwa salah satu tujuan bernegara adalah kita ikut melibatkan diri secara aktif membangun ketertiban dan perdamaian dunia. Berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan ini harus menjadi tanggung jawab sosial parpol," ujar Hasto.
Dia menilai parpol harus membangun 'international network" bagi upaya mengimplementasikan Pancasila dalam sistem internasional.
"Melalui seminar ini, nilai-nilai keadilan dan bagaimana perdamaian dunia itu diwujudkan parpol, terutama melalui diplomasi internasional, itu penting diangkat kembali," tandasnya.