JAKARTA - Untuk pertama kalinya Selandia Baru punya menteri luar negeri perempuan masyarakat asli yang dekat dengan Kerajaan Maori. Perempuan dengan tato di dagunya itu bernama Nanaia Mahuta. Kabinet baru Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern kian beragam dengan mengangkat seorang gay menjadi wakilnya.
Mengutip CNN, Senin 2 November, empat tahun lalu Nanaia Mahuta adalah seorang anggota parlemen. Kemudian pasca terpilih kembali menjadi PM Selandia Baru, Ardern mengangkatnya orang yang punya kekerabatan dengan Kerajaan Maori ini sebagai Menlu. Ia meneruskan Menlu sebelumnya, Winston Peters yang juga berasal dari suku Maori.
Di masa pemerintahan Ardern saat ini, hampir setengah anggota parlemennya perempuan. Jumlahnya lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 25 persen.
Sementara itu, sekitar 10 persen dari parlemen yang masuk secara terbuka mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBTQ). Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Grant Robertson, juga adalah seorang gay.
"Ini adalah kabinet dan eksekutif yang didasarkan pada prestasi yang kebetulan juga sangat beragam dan saya bangga akan hal itu," kata Ardern saat mengumumkan kabinetnya. "Mereka mencerminkan Selandia Baru yang memilih mereka," tambahnya.
Mengenal Nanaia Mahuta
Mahuta pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada 1996. Ia juga telah memegang sejumlah jabatan, termasuk menteri pemerintahan daerah dan pembangunan Maori.
Dia punya hubungan dekat dengan Ratu Maori, Te Arikinui Te Atairangikaahu, dan Raja Maori saat ini, Kingi Tuheitia. Gerakan Kīngitanga atau Maori King, sudah ada sejak lebih dari 160 tahun yang lalu dan punya kekuatan politik yang signifikan di Selandia Baru.
Pada 2016, Mahuta menjadi bagian dalam upacara tradisional moko dengan desain tato Maori. Ia juga menjadi wanita pertama yang memiliki tato moko kauae di parlemen.
BACA JUGA:
Moko sangat simbolis dan berisi informasi tentang leluhur, sejarah, dan status seseorang. Ada juga aturan sakral seputar ta moko - tindakan menerapkan moko pada seseorang. Secara historis, moko diaplikasikan dengan pahat tetapi sekarang sering menggunakan mesin tato.
Rukuwai Tipene-Allen, jurnalis politik Maori Television yang juga memakai moko kauae, mengatakan penunjukan Mahuta sebagai menteri luar negeri sangat signifikan. “Wajah pertama yang dilihat orang di tingkat internasional adalah seseorang yang berbicara, terlihat dan terdengar seperti orang Maori. Wajah Selandia Baru berasal dari masyarakat asli," katanya.