Bagikan:

NTB - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan berjalan normal.

Menurut Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Dewo Sulistio Adi Wibowo, perkiraan itu berdasarkan curah hujan pada dasarian III Juni 2022 di NTB hampir seluruhnya didominasi kategori rendah.

"Peluang hujan tinggi di wilayah NTB mulai berkurang," kata Dewo dalam keterangan tertulisnya di Praya, NTB, dikutip dari Antara, Jumat 1 Juli.

BMKG menyatakan, curah hujan tertinggi terjadi di wilayah Lenek Duren, Lombok Timur, dengan jumlah curah hujan sebesar 65 mm/dasarian.

Sifat hujan pada dasarian III Juni 2022 di wilayah NTB didominasi kategori bawah normal di Pulau Sumbawa dan bervariasi dari kategori Bawah Normal (BN) hingga Atas Normal (AN) di Pulau Lombok.

"Wilayah dengan sifat hujan Atas Normal (AN) terdapat di Lombok bagian utara dan Bima," tutur Dewo.

Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat Pendek (1-5 hari) hingga masih ada hujan sampai dengan updating.

HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Sape kabupaten Bima, sepanjang 28 hari atau masuk kategori panjang.

Dewo menjelaskan, 'Update Kondisi Dinamika Atmosfer' terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah (indeks ENSO : -0.72).

Demo menyebutkan BMKG memperkirakan kondisi ENSO akan berlangsung pada kategori Netral pada bulan Juli-Agustus-September 2022.

"Saat ini, angin timuran terpantau mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia kecuali wilayah Sumatera bagian utara hingga tengah dan sebagian kecil Kalimantan bagian barat," tuturnya.

Monsun Australia masih aktif dan diprediksi akan tetap aktif dan mendominasi seluruh wilayah Indonesia. Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia.

Potensi peningkatan pembentukan awan (OLR) di wilayah sekitar NTB diprakirakan akan masih dapat terjadi hingga akhir Juni 2022.

"Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat yang diprakirakan akan tetap hangat hingga Oktober 2022," katanya.

Pada dasarian I Juli 2022, hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian diprakirakan masih berpeluang terjadi hampir di seluruh wilayah NTB dengan peluang 10 - 80 persen yaitu di Mataram, Lombok Barat, sebagian Lombok Tengah, sebagian kecil Lombok Timur, Sumbawa Barat, sebagian Sumbawa,Dompu, sebagian Bima.

"Masih adanya potensi hujan ringan di periode musim kemarau ini, masyarakat perlu tetap mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang dan sebagainya," pungkasnya.