KUPANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai masuk puncak musim kemarau 2022. Masyarakat perlu mewaspadai terjadinya kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat mengganggu aktivitas warga.
"Masyarakat juga tetap perlu mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem bersifat lokal seperti terjadinya angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba," kata prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Angga Permana dalam keterangan tertulisnya di Praya, Lombok Tengah, Antara, Rabu, 20 Juli.
BMKG menyatakan, bencana kekeringan meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah NTB.
Peringatan dini kekeringan meteorologis pada level siaga terdapat di Kecamatan Wawo, Bolo, Woha (Kabupaten Bima), Kecamatan Pringgabanya, Sambelia, dan Swela (Kabupaten Lombok Timur), Kecamatan Buer (Kabupaten Sumbawa), Kecamatan Maluk (Kabupaten Sumbawa Barat).
Sementara itu pada level waspada terdapat di Kecamatan Bolo dan Kilo (Kabupaten Dompu), Kecamatan Soromandi (Kabupaten Bima), Kecamatan Praya Timur (Kabupaten Lombok Tengah), Kecamatan Sakra Barat (Kabupaten Lombok Timur, serta Kecamatan Pemenang (Kabupaten Lombok Utara).
"Masyarakat juga dihimbau untuk mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yang rentan," katanya.
Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II Juli 2022 hampir seluruhnya didominasi kategori rendah (<10 mm/das). Namun terdapat beberapa wilayah dengan intensitas hujan 21 – 50 mm/dasarian yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Lombok Utara dan sebagian wilayah Sumbawa bagian selatan.
Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Santong, Kabupaten Lombok Utara dan Pos Hujan Lunyuk di Kabupaten Sumbawa sebesar 29 mm/dasarian.
Sifat hujan pada dasarian II Juli 2022 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (AN), namun sifat hujan Atas Normal juga terjadi di sebagian Kabupaten Lombok Barat bagian Utara, sebagian Kabupaten Lombok Utara, sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa bagian selatan, serta sebagian kecil wilayah Bima dan Dompu bagian selatan.
BACA JUGA:
"Peluang curah hujan pada dasarian III Juli 2022 sudah mulai berkurang. Peluang curah hujan dengan intensitas <20 mm/dasarian terjadi merata di seluruh wilayah NTB dengan probabilitas >80 persen," katanya.